Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Reaksi Hamas saat Iran Luncurkan Serangan Ratusan Drone ke Zionis Israel

Rachel Eirene Nugroho , Jurnalis-Rabu, 17 April 2024 |15:51 WIB
Reaksi Hamas saat Iran Luncurkan Serangan Ratusan Drone ke Zionis Israel
Reaksi Hamas saat Iran luncurkan serangan ratusan drone ke Zionis Israel (Foto: Reuters)
A
A
A

IRAN - Serangan rudal dan drone Iran ke Israel mendapat dukungan besar oleh Hamas. Dikutip dari Aljazeera, Hamas menyatakan secara tegas bahwa negara-negara Timur Tengah memiliki hak alami untuk membela diri ‘alam menghadapi agresi Zionis. Serangan ratusan rudal dan drone oleh Iran terhadap Israel didukung oleh kelompok Hamas Palestina sebagai bentuk pembalasan terhadap serangan mematikan yang dilakukan Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.

Menurut pernyataan militer Israel, salvo milik Iran yang diluncurkan terdiri atas 300 lebih rudal jelajah, rudal balistik, dan drone. Pihak Israel dapat menghancurkan proyektil yang diluncurkan sebanyak 99 persen dengan bantuan dari Peancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Garda Revolusi Iran (IRGC) Iran juga mengatakan bahwa peluncuran drone dan rudal dilakukan dibawah Operasi True Promise yang merupakan bagian dari hukuman atas kejahatan kaum Zionis yang menargetkan konsulat Iran di Suriah pada tanggal 1 April. Serangan Israel di Damaskus menewaskan 13 orang, termasuk juga dua jenderal senior di Pasukan Elit Quds IRGC.

Serangan konsulat tersebut tidak dibenarkan atau ditolak oleh Israel. Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan Israel bahwa jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, mereka akan memberikan tanggapan yang jauh lebih parah. Selain itu, ia memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk menghindari berpartisipasi dalam konflik tersebut.

 Kepala staf gabungan Iran, Mohammad Bagheri, telah memperingatkan Teheran kepada Washington bahwa pangkalannya akan menjadi sasaran jika mereka mendukung tanggapan Israel. Dikutip Al Jazeera, dia mengatakan peringatan kepada kedutaan Swiss bahwa jika AS terlibat dalam gerakan Zionis yang lebih agresif melalui pangkalan atau aset militernya di seluruh wilayah.

Peningkatan ini terjadi enam bulan setelah perang terbaru Israel di Gaza, yang dimulai pada tanggal 7 Oktober dengan serangan brutal Hamas di Israel selatan, yang menewaskan 33.686 warga Palestina dan melukai 76.309 lainnya di Gaza. Ketegangan di wilayah tersebut telah meningkat sebagai akibat dari pertumpahan darah, yang menyebar ke garis depan dengan Lebanon dan Suriah dan memicu serangan jarak jauh ke sasaran Israel dari Yaman dan Irak. Inggris menyatakan bahwa mereka berusaha untuk menstabilkan keadaan, dan Prancis mengkritik Teheran karena mengambil risiko eskalasi militer. Sejumlah negara Barat mengutuk serangan Iran. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa dia sangat khawatir tentang bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan. Sedangkan Mesir dan Arab Saudi meminta semua pihak untuk menahan diri. Dewan Keamanan PBB menjadwalkan sesi darurat untuk membahas serangan tersebut atas permintaan Israel.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement