Ke depan, lanjut Sandi, ada agenda pengamanan World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali pada 14-25 Mei mendatang. Tentunya Sandi meminta bantuan rekan media membantu kegiatan pengamanan yang dilakukan Polri.
"Pengamanan World Water Forum (WWF) di Bali juga butuh dukungan masyarakat dan teman-teman media dalam pemberitaan karena event internasional ini juga membanggakan Indonesia," katanya.
Berbicara mengenai nobar, Sandi mengatakan, sepak bola adalah pemersatu bangsa. Untuk itu, dengan prestasi yang diukir Timnas Indonesia U-23 bisa memperkuat nasionalisme dan merawat kebhinekaan serta persatuan bangsa.
Sandi pun meminta masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan usai nobar. Timnas Indonesia U-23 diketahui kalah dengan melawan Uzbekistan dengan skor 2-0. Dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-23 akan berlaga di perebutan tempat ketiga jika ingin berlaga di Olimpiade Paris 2024.
"Masyarakat yang menggelar nobar dimana pun untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan. Hasilnya memang tak sesuai harapan kita semua. Tunjukan bahwa kita suporter yang baik. Meskipun kalah kita harus tetap dukung Timnas kita dengan cara yang baik dan tak melanggar hukum," katanya.
Lebih lanjut, jenderal bintang dua ini menuturkan, ada dua anggota Polri aktif dalam Timnas Indonesia U-23 yaitu Bripda Muhammad Ferrari dan Bripda Daffa Fasya Sumawijaya. Ia pun berharap Timnas Indonesia U-23 terus bersinar dan terus mencetak sejarah dengan melaju ke Olimpiade 2024 dengan menang di perebutan tempat ketiga.
"Suatu kebanggaan bagi Polri karena ada dua anggota Polri aktif yang masuk Timnas Indonesia U-23 dan membawa masuk semifinal Piala Asia U-23 dan kita doakan dalam perebutan tempat ketiga bisa menang dan melaju ke Olimpiade Paris 2024," katanya.
(Fakhrizal Fakhri )