Posisi Dyah Balitung yang menjadi raja bawahan di Kerajaan Mataram kuno, semasa Rakai Humalang membuatnya tidak bisa menolak perintah dari Rakai Humalang. Saat itu Rakai Humalang meminta Dyah Balitung untuk menyerang Rakai Gurungwangi Dyah Saladu dan Rakai Limus Dyah Dewendra, yang telah menggulingkan Rakai Mamrati Dyah Lokapala dari takhta kekuasaannya di Medang.
BACA JUGA:
Berkat jasa kepahlawanannya, Dyah Balitung kemudian dinikahkan oleh Rakai Humalang Mpu Teguh dengan putrinya. Anugerah yang diterima oleh Dyah Balitung tidak hanya sampai di situ. Pasca kemangkatan Rakai Humalang Mpu Teguh, Dyah Balitung dinobatkan sebagai raja Medang. Alhasil Dyah Balitung pun ketiban sangkur menjadi raja di Mataram.
Kalau merujuk pada fakta dinobatkannya Dyah Balitung sebagai raja, maka pemerintahan Medang di bawah kekuasaan Dinasti Sanjaya pernah terputus. Dinasti Sanjaya kembali memegang kekuasaan Medang sesudah Mpu Daksa, yang merupakan putra kandung Rakai Humalang Mpu Teguh menjabat sebagai raja sesudah mampu menggulingkan kekuasaan Dyah Balitung pada tahun 898 M.
(Salman Mardira)