Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Massa Aksi 'All Eyes on Rafah' Berhenti Nonton Drakor Demi Ikuti Perkembangan Palestina

Nur Khabibi , Jurnalis-Sabtu, 01 Juni 2024 |09:03 WIB
 Cerita Massa Aksi 'All Eyes on Rafah' Berhenti Nonton Drakor Demi Ikuti Perkembangan Palestina
Peserta aksi All Eyes on Rafah, Rahma (foto: MPI/Khabibi)
A
A
A

JAKARTA - Rahma (40) turut ambil bagian dalam massa aksi bela Palestina yang bertajuk 'All Eyes on Rafah' yang digelar di depan Kantor Kedubes Amerika Serikat, Sabtu (1/6/2024).

Seperti massa aksi pada umumnya, Rahma membawa atribut serba Palestina, mulai dari ikat kepala, bendera, dan poster dukungan. Namun, yang menarik perhatian ia menggantungkan tulisan 'cuti nonton drakor'.

Ketika dikonfirmasi, Rahma menyatakan dirinya pecinta dan hobi menyaksikan drama korea atau yang biasa disebut drakor.

Menurutnya, untuk saat ini ia berhenti melakukan hobinya itu. Sejak 2023 lalu, ia memilih fokus untuk mengikuti berita soal Palestina.

"Kalau ini sih memang saya pecinta drakor, untuk sementara stop dulu, saya mengikuti (isu terkini) Palestina dari mulai 7 Oktober 2023, jadi (nonton drakor) kita stop dulu," kata Rahma saat ditemui di sela-sela aksi.

Rahma menjelaskan, alasan ia mengikuti aksi tersebut karena panggilan jiwa untuk mendorong Pemerintah Indonesia dan negara-negara lain mendesak PBB menghentikan Genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

"Kita mendesak sebenarnya semua negara-negara khususnya Indonesia untuk terus membantu dan mendesak PBB biar membebaskan Palestina menghentikan genocide (genosida) yang dilakukan oleh Netanyahu," ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah mendukung program boikot sejumlah produk yang diduga terafiliasi dengan Israel hingga terus menyuarakan kondisi terkini Palestina di forum-forum internasional.

"Harapannya yaitu pemerintah tetap mendukung kami sebagai rakyat untuk: 1. memboikot produk-produk yang disponsori oleh Israel dan kawan-kawan, 2. pemerintah untuk membantu kami atau tetap mendukung kami mengadakan aksi-aksi seperti ini diperbolehkan, 3. kita mendesak pemerintah untuk ambil suara andil suara angkat bicara tentang Palestina di mana pun pemerintah berada, baik di PBB maupun di rapat-rapat internasional lainnnya," ucapnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement