“Negara ini tidak untuk dijual, negara ini dipertahankan,” sementara salah satu spanduk bertuliskan: “bagaimana bisa seorang kepala negara membenci negaranya?,” teriak para pengunjuk rasa menjelang pengesahan RUU tersebut di Senat.
Perkelahian terjadi ketika pengunjuk rasa mencoba menuju Kongres melalui pagar, dan para pengunjuk rasa melemparkan batu ke petugas yang menyemprotkan merica kepada mereka.
Pengamat dan anggota parlemen oposisi mengatakan puluhan demonstran dan segelintir anggota parlemen mendapat perawatan medis.
Anggota parlemen Cecilia Moreau mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya lima anggota parlemen oposisi dalam kerumunan itu dirawat di rumah sakit.
Sedikitnya 20 petugas polisi juga terluka. Pasukan keamanan mengatakan mereka menangkap 15 orang.
Polisi kemudian memukul mundur pengunjuk rasa, yang dilaporkan membakar dua kendaraan, termasuk milik sebuah organisasi berita.
“Kami tidak percaya bahwa di Argentina kami sedang membahas undang-undang yang akan membuat kita kembali ke masa 100 tahun yang lalu,” kata Fabio Nunez, seorang pengacara berusia 55 tahun yang melakukan protes, seperti dikutip oleh AFP.
Kantor Presiden Milei mengeluarkan pernyataan terima kasih kepada pasukan keamanan karena menekan apa yang mereka gambarkan sebagai “teroris” yang mencoba melakukan kudeta.
“Kami akan mengubah Argentina, kami akan menjadikannya negara paling liberal di dunia,” kata Milei pada konferensi di Buenos Aires.
(Susi Susanti)