Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Apa dan Mengapa Donald Trump Ditembak, Kekerasan yang Mewabah dalam Politik AS

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 15 Juli 2024 |06:40 WIB
Apa dan Mengapa Donald Trump Ditembak, Kekerasan yang Mewabah dalam Politik AS
Donald Trump ditembak saat kampanye terbuka di Butler Pennsylvania, AS (Foto: AP)
A
A
A

PENNSYLVANIA - Tembakan yang terdengar saat kampanye terbuka calon presiden Amerika Serikat (capres AS) Donald Trump di Butler, Pennsylvania, AS tidak muncul begitu saja. Gambaran telinga Trump yang berdarah kena tembakan yang beredar di mana-mana menghentak dunia internasional.

Namun, jika ditelisik, penembakan ini berasal dari senjata yang telah disiapkan untuk menembak selama bertahun-tahun. Tinggal hanya menunggu waktu untuk melepaskan tembakan kapan dan di mana.

Jika dia terus melakukan refleksi diri, Trump mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan sulit kepada dirinya sendiri tentang bagaimana Amerika mencapai titik suram ini. Tapi tentu saja hal ini tidak terjadi.

Sebaliknya, saat ia menghadiri konvensi Partai Republik yang dimulai pada Senin (15/7/2024) di Milwaukee, ia muncul dari percobaan pembunuhan tersebut sebagai seorang yang belum sepenuhnya menjadi martir yang ditahbiskan oleh Tuhan, yang selamat untuk menceritakan kisah tersebut dan “membuat Amerika hebat kembali”.

“Terima kasih kepada semua orang atas pemikiran dan doa Anda kemarin, karena hanya Tuhan yang mencegah terjadinya hal yang tidak terpikirkan,” tulis mantan dan calon presiden masa depan itu di platform Truth Social miliknya.

Lebih dari sekedar kata-katanya, gambaran penembakan tersebutlah yang akan terpatri dalam ingatan kolektif, akan diterbitkan ulang dan disiarkan ulang tanpa henti oleh para pendukungnya dan media yang bersimpati padanya antara sekarang hingga tanggal 5 November, dan seterusnya.

Salah satu contohnya adalah ketika Marinir AS merebut kembali Iwo Jima dalam pertempuran klimaks ‘Perang Dunia Kedua’, Stars and Stripes mengepul di belakang Trump yang mengacungkan tinju ketika ia didorong turun dari panggung oleh pengawal Secret Service-nya, darah mengucur dari telinganya.

Dengan cepat, ia berusaha keras untuk menetralisir serangan Partai Demokrat terhadap hukuman bersejarahnya dalam persidangan pidana dan gambaran mereka tentang dirinya sebagai ancaman yang jelas dan nyata terhadap demokrasi.

Partai Demokrat mana pun yang bisa mengatasi persaingan mungkin bisa melanjutkan perdebatan. Presiden Joe Biden berbicara dengan Trump dan mengimbau untuk memberantas kekerasan yang terjadi di Pennsylvania. Namun, meski terlihat lemah dan menua di depan mata kita, dia bukanlah seorang Demokrat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement