Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Murkanya Jenderal Sintong Panjaitan ke Prabowo

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Jum'at, 19 Juli 2024 |15:22 WIB
 Kisah Murkanya Jenderal Sintong Panjaitan ke Prabowo
Kisah Murkanya Sintong ke Prabowo/ist
A
A
A

Seusai pembicaraan tersebut, Sintong memerintahkan Prabowo kembali ke tempat. "Ia memberi hormat dengan sigap layaknya seorang tentara profesional, kemudian ia meninggalkan ruangan," kata Sintong.

Bagi Sintong, pemindahan Prabowo ke Yonif 328/Raiders Kostrad ibaratnya hanya pindah pagar saja. Keputusan ini jauh lebih bisa diterima jika dibandingkan Prabowo "dibuang" sebagai Dandim. Apalagi jika ditempatkan di wilayah yang tidak strategis secara militer dan politik.

Sejarah perpindahan ini bermula saat KSAD dijabat oleh Jenderal TNI Try Sutrisno. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya KSAD memutuskan bahwa Prabowo dipindahkan dari Kopassus.

Semula KSAD Try merencanakan memindahkan Prabowo ke Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) di Bandung untuk cooling down. Tetapi kemudian Try Sutrisno memanggil Luhut Panjaitan, Komandan Detasemen-81/Antiteror sebagai atasan langsung Prabowo untuk diminta pendapatnya. Luhut menyarankan kalau Prabowo dipindahkan dari Kospassandha, sebaiknya jangan ke Pussenif.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement