Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

64 Orang Asli Papua Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kaltim, As SDM Polri: Jadilah Polisi yang Layani Warga 

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Senin, 12 Agustus 2024 |18:07 WIB
64 Orang Asli Papua Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kaltim, As SDM Polri: Jadilah Polisi yang Layani Warga 
As SDM Polri Irjen Dedi Prasetyo. Foto: Humas Polri.
A
A
A

JAKARTA - Asisten Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Polri, Irjen Dedi Prasetyo meninjau kegiatan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam arahannya kepada para siswa SPN, Tenaga Pendidik (Gadik) dan pembina, Ia menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan. 

"Kalian berada di sini untuk menjadi abdi negara dan melayani masyarakat. Jalanilah pendidikan dengan sebaik-baiknya agar nanti menjadi Polisi yang profesional. Buatlah orang tua kalian bangga," kata Dedi, Senin (12/8/2024).

Dedi menambahkan siswa dari Polda Papua dan Polda Barat harus membaur dengan siswa dari Polda Kaltim, begitu juga sebaliknya. 

"Di sini tidak ada yang anak Papua, Papua Barat atau Kalimantan Timur. Kalian semua adalah anak-anak Indonesia yang beberapa bulan lagi akan menjadi polisi tangguh dan siap melayani masyarakat," ujar Dedi. 

Total siswa yang menjalani pendidikan Tamtama di SPN Polda Kaltim dan SPN Polda Kalsel sebanyak 1.606 siswa. Di SPN Polda Kaltim, terdapat 83 siswa berasal dari provinsi Papua, dengan rincian 58 siswa merupakan Orang Asli Papua (OAP) dan 25 lagi merupakan siswa non OAP. 

 

Polda Papua Barat juga mengirimkan 33 siswanya, dengan rincian 8 siswa merupakan orang asli Papua barat dan 25 adalah non OAP. Setelah penutupan pendidikan, Tamtama remaja asal Papua dan Papua Barat akan melaksanakan program magang selama satu tahun di SPN tempat mereka menjalani pendidikan dan pembentukan. 

Dalam kesempatan ini, Dedi juga meminta para siswa, Gadik dan pembina untuk memerhatikan sejumlah hal selama pendidikan dasar yakni adaptasi budaya dan lingkungan, penyertaan konteks asal daerah dalam pembelajaran, penguatan sistem Kesehatan, penguatan kemampuan dasar, program mentoring dan pembinaan serta penguatan wawasan kebangsaan. 

Dedi juga berpesan kepada para pengasuh di SPN untuk tidak melakukan kekerasan baik secara fisik maupun verbal kepada siswa dan melakukan pendekatan secara humanis.

(Puteranegara Batubara)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement