Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bom Meledak Sebelum Waktunya, Hamas dan Jihad Islam Mengaku Bertanggung Jawab Atas Ledakan di Tel Aviv

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 20 Agustus 2024 |08:24 WIB
Bom Meledak Sebelum Waktunya, Hamas dan Jihad Islam Mengaku Bertanggung Jawab Atas Ledakan di Tel Aviv
Hamas dan Jihad Islam Palestina mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di Tel Aviv (Foto: AP)
A
A
A

TEL AVIV - Hamas dan Jihad Islam Palestina mengaku bertanggung jawab pada Senin (19/8/2024) atas ledakan yang terjadi pada Minggu (18/8/2024) malam di Tel Aviv, Israel. Ledakan ini disebabkan oleh seorang tersangka pelaku bom bunuh diri, yang kemungkinan alat peledaknya meledak sebelum waktunya.

Sayap militer Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam, pada Senin (19/8/2024) mengumumkan keikutsertaannya bersama sayap bersenjata Saraya al-Quds milik Jihad Islam, dalam sebuah operasi syahid di Tel Aviv pada Minggu (18/8/2024) malam, dengan mengatakan bahwa lebih banyak pemboman seperti itu akan terjadi.

"Brigade al-Qassam bekerja sama dengan Brigade al-Quds mengumumkan pelaksanaan operasi syahid yang terjadi kemarin malam, Minggu, di kota 'Tel Aviv,'" kata milisi tersebut dalam sebuah pernyataan di Telegram.

"Brigade tersebut mengonfirmasi bahwa operasi syahid di dalam wilayah pendudukan akan kembali menjadi yang terdepan selama pembantaian pendudukan, pemindahan penduduk sipil, dan kebijakan pembunuhan terus berlanjut,” lanjutnya.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Jihad Islam mengatakan bahwa mereka, bersama dengan Hamas, berencana untuk melakukan lebih banyak serangan "di dalam Garis Hijau," yang berarti di Israel, selama tindakan pembantaian oleh pendudukan dan kebijakan pembunuhan terus berlanjut.

Seperti diketahui, ledakan terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat (12.00 ET) di lingkungan Hatikva. Orang yang membawa alat peledak tewas dan seorang pejalan kaki terluka ringan.

 

Video yang dirilis oleh polisi menunjukkan seorang pria dengan ransel besar berjalan sendirian di jalan. Ledakan terjadi di dekat sinagoge yang dipenuhi orang-orang yang menghadiri salat Isya.

Polisi tidak dapat memastikan apakah sinagoge tersebut menjadi sasaran penyerang, tetapi Kan, penyiar publik Israel, melaporkan bahwa polisi menyatakan alat peledak, yang beratnya kurang dari 10 kilogram, diledakkan terlalu dini karena kesalahan.

Menurut polisi, pria yang tewas berusia 50-an dan bukan warga negara Israel. Shin Bet dan Polisi Israel masih berupaya untuk memastikan identitasnya. Ynet mengutip sumber keamanan Israel yang meyakini pria itu adalah warga Palestina dari daerah Nablus di Tepi Barat yang diduduki.

Setelah ledakan tersebut, polisi meningkatkan tingkat kewaspadaan dan melakukan pencarian ekstensif di seluruh bagian tengah negara tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Kepolisian Dan, yang bertanggung jawab atas wilayah Israel bagian tengah, termasuk Tel Aviv, mengatakan, pihaknya terus melanjutkan peningkatan aktivitas operasional di tempat-tempat ramai dengan bekerja sama dengan unit-unit khusus dan relawan cadangan, untuk memberikan rasa aman kepada warga.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement