Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Warga Hancurkan dan Bakar 41 Makam Palsu di Sukabumi, Hindari Praktik Perdukunan

Ilham Nugraha , Jurnalis-Jum'at, 23 Agustus 2024 |12:59 WIB
Warga Hancurkan dan Bakar 41 Makam Palsu di Sukabumi, Hindari Praktik Perdukunan
31 makam palsu dihancurkan warga Sukabumi (Foto : MNC Media/Ilham N)
A
A
A

SUKABUMI - Warga Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, merasa geram setelah mereka menemukan keberadaan puluhan makam palsu yang diduga digunakan untuk praktik penyimpangan dan perdukunan. Puluhan warga berbondong-bondong mendatangi lokasi tersebut, Jumat (23/8/2024), dengan membawa palu dan alat-alat seadanya, untuk menghancurkan makam-makam palsu tersebut hingga rata dengan tanah.

Sekitar 41 makam yang tersusun dari tumpukan batu segera dihancurkan oleh warga yang tersulut emosi. Tidak hanya makam-makam palsu yang menjadi sasaran, bangunan saung yang diduga digunakan sebagai tempat istirahat oleh pihak yang membuat makam-makam tersebut, juga dibakar hingga rata dengan tanah.

Kepala Desa Citepus, Koswara, mengomentari aksi pembongkaran dan pembakaran yang dilakukan oleh warga. Menurutnya, kemarahan warga dipicu oleh informasi yang viral di media sosial mengenai keberadaan makam-makam palsu yang diduga sengaja dibangun untuk tujuan yang tidak jelas.

"Berdasarkan informasi yang begitu viral di media sosial, masyarakat kaget mengetahui ada makam-makam yang dibangun secara sengaja, bukan makam seperti biasa yang berisi jenazah. Ini hanya tanah yang dibentuk menyerupai makam," ujar Koswara.

Koswara menambahkan bahwa warga sangat khawatir keberadaan makam-makam palsu tersebut dapat menyesatkan masyarakat dan dijadikan tempat praktik perdukunan. 

"Masyarakat khawatir ini menjadi salah satu bentuk penyesatan dan praktik perdukunan yang membuat mereka resah dan gaduh, sehingga mereka merasa perlu untuk memusnahkannya," jelasnya.

Sementara itu, Babinsa Citepus, Peltu Amad, yang berada di lokasi kejadian, menyatakan bahwa pihak TNI telah berupaya meredam kemarahan warga yang sudah memuncak. Meskipun situasi sempat memanas, Amad mengungkapkan rasa syukurnya karena warga akhirnya bisa ditenangkan.

"Iya, kita syukur alhamdulillah warga intinya bisa diredam," ujar Peltu Amad.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement