Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pendeta Sekte Kristen Dituduh Terkait Kasus Seks Anak, Ribuan Polisi Dikerahkan untuk Menangkap

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 31 Agustus 2024 |12:38 WIB
Pendeta Sekte Kristen Dituduh Terkait Kasus Seks Anak, Ribuan Polisi Dikerahkan untuk Menangkap
Polisi terus memburu pendeta terkait kasus perdagangan seks anak (BBC)
A
A
A

FILIPINA - Ketika ribuan polisi dikerahkan ke sebuah kompleks religius yang luas untuk mencari seorang pendeta berpengaruh, mereka dihadapkan pada kebuntuan. Pendeta itu dituduh melakukan perdagangan seks anak dan sejumlah kejahatan lainnya di Filipina.

Melansir BBC, polisi menyatakan, mereka tidak akan pergi sebelum menemukan Apollo Quiboloy, yang mengeklaim dirinya sebagai “Anak yang ditunjuk Tuhan”.

Dia diyakini bersembunyi di dalam kompleks seluas 30 hektare miliknya yang bernama Kerajaan Yesus Kristus (KOJC). Di dalam komplek itu, terdapat sekitar 40 bangunan termasuk katedral, sekolah dan bahkan hanggar.

Polisi telah memburu Quiboloy selama berbulan-bulan. Namun, Quiboloy sebelumnya pernah mengatakan dia tidak akan tertangkap hidup-hidup.

Polisi menyerbu kompleks KOJC pada Sabtu (24/08) malam. Sejumlah laporan menyebutkan, polisi sempat menggunakan gas air mata terhadap para pengikut Quiboloy.

Juru bicara kepolisian Davao, Mayor Catherina dela Rey, mengatakan kepada Rappler, para pendukung Quiboloy menjadi sulit diatur dan melakukan kekerasan.

Mereka memblokade sebagian jalan raya utama untuk mengganggu akses lalu lintas menuju kompleks tersebut.

Para pendukungnya berkukuh bahwa Quiboloy tidak bersalah dan menganggap tuduhan terhadap pendeta itu dibuat-buat.

Seorang pendukungnya meninggal dunia di tengah penggerebekan polisi karena serangan jantung.

Mayor dela Rey mengatakan, pihaknya meyakini Quiboloy bersembunyi di sebuah bunker bawah tanah.

Keyakinan itu berdasar pada peralatan yang disebut dapat mendeteksi kehadiran orang di balik tembok berdasarkan detak jantung mereka.

KOJC mengklaim memiliki tujuh juta pengikut. Quiboloy telah mengembangkan pelayanannya melalui televisi, radio, hingga media sosial.

Dia juga memiliki pengaruh politik dan menjabat sebagai guru spiritual bagi mantan Presiden Rodrigo Duterte, yang keluarganya menguasai politik di Kota Davao.

Sejak Duterte mengundurkan diri pada 2022, pihak berwenang telah mengajukan tuntutan terhadap Quiboloy.

Dia dituduh memperdagangkan para pengikutnya ke AS demi meminta sumbangan untuk kegiatan amal palsu.

Dia juga diduga mewajibkan para pengikut perempuannya, beberapa di bawah umur, untuk berhubungan seks dengannya sebagai kewajiban agama.

Dia menuding bahwa setan berada di balik kesengsaraan hukumnya. Dia kemudian mengatakan, dia tidak ingin Biro Investigasi Federal AS “mencampuri” kasusnya.

Pada April silam, Quiboloy mengatakan bahwa dia “melindungi” dirinya sendiri dengan bersembunyi dari pihak berwenang.

“Saya tidak bersembunyi dari tuduhan itu karena saya bersalah. [Tuduhan] itu tidak benar. Saya hanya melindungi diri saya sendiri,” kata Quiboloy.

Sosok Quiboloy

Apollo Quiboloy adalah pemimpin Kerajaan Yesus Kristus, sebuah sekte Kristen yang mengklaim memiliki tujuh juta pengikut.

Dia mengaku pernah mendengar Tuhan berbisik kepadanya, “Aku akan memanfaatkanmu” saat menghadiri sebuah acara yang diadakan oleh pendeta Amerika, Billy Graham, di Korea Selatan pada 1973.

Hal itu mendorongnya untuk mendirikan KOJC di Davao, Filipina pada 1985.

Quiboloy berkhotbah dari sebuah meja kaca dengan latar belakang foto-foto raksasa dari tanah miliknya di puncak bukit yang rimbun dan dia namai sebagai “Taman Eden yang Dipulihkan”

Saat dia tidak berada di Davao, Quiboloy sering terlihat bepergian dengan jet pribadinya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement