PILKADA serentak selalu menjadi momen politik yang dinantikan di Indonesia. Fenomena unik yang sering muncul dalam perhelatan demokrasi ini adalah keikutsertaan para artis yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Popularitas sebagai selebriti menjadi modal awal mereka, namun pertanyaan yang kerap muncul adalah: "Artis nyalon Pilkada, bisa apa?" Dalam episode terbaru INTERUPSI malam ini bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, Ronal Surapradja, Gitalis Dwi Natarina dan narasumber kredibel lainnya akan membahas secara tuntas persoalan fenomena publik figur yang ramai-ramai nyalon di pilkada 2024.
Menjadi seorang artis memiliki keuntungan besar dalam dunia politik, terutama di tingkat Pilkada. Popularitas yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun melalui dunia hiburan menjadi senjata utama dalam meraih perhatian publik.
Dengan jumlah pengikut yang besar di media sosial dan jangkauan media yang luas, para artis sering kali lebih mudah menarik massa dibandingkan dengan kandidat lain yang mungkin belum dikenal luas. Namun, popularitas juga bisa menjadi tantangan.
Tidak sedikit masyarakat yang meragukan kapasitas para artis dalam mengelola pemerintahan. Banyak yang beranggapan bahwa meskipun mereka dikenal luas, kemampuan dalam memimpin daerah tidak serta-merta terjamin hanya dengan popularitas.