Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemilu 1955, Petinggi PKI Jadikan Malang Target Lumbung Suara yang Kerap Tonjolkan Simbol Palu Arit

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 01 Oktober 2024 |05:34 WIB
Pemilu 1955, Petinggi PKI Jadikan Malang Target Lumbung Suara yang Kerap Tonjolkan Simbol Palu Arit
PKI (foto: dok Okezone)
A
A
A

Sementara untuk masyarakat kelas bawah dan kebanyakan, kegiatan-kegiatan hiburan dan pertunjukan menjadi agenda PKI. Dari sanalah potensi massa pemilih bisa terangkut, apalagi saat itu masih banyak masyarakat bawah yang belum melek huruf.

"Di setiap acara ada hiburan - hiburan, karnaval - karnaval agar menarik orang mencoblos partai ini, karena partai - partai yang kultural, latar belakang ideologis, latar belakang agama, dan sebagainya, memilih karena itu banyak pemilih masih buta huruf," ungkap dia.

Faishal menambahkan, kala itu memang masyarakat masih awam dengan huruf pada umumnya. Justru masyarakat lebih familiar atau populer dengan huruf pegon. Maka untuk menjaring potensi pemilih di kalangan masyarakat bawah, PKI tak segan-segan membaur rapat-rapat Akbar yang meriah. Selain itu mereka juga kerap menyebarkan brosur-brosur dengan menonjolkan logo partainya. Hal ini pula yang disebut Faishal, dilakukan di Malang dan sekitarnya.

"Mereka juga sangat aktif dalam menyebarkan selembaran - selembaran yang di setiap selembaran selalu menonjolkan logo partai yang lebih besar, daripada narasinya termasuk membuat karnaval-karnaval," tuturnya.

"Setiap karnaval PKI yang ditonjolkan adalah simbol-simbol palu arit, karena masyarakat kita masih umumnya masih buta huruf latin, jadi orang yang tahu logonya ini familiar dilihat mata ya pasti akan dicoblos," tukasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement