Sunarto juga menyinggung proses pemilihan tersebut yang kental dengan nuansa keakraban. Menurutnya, hal itu menjadi turun temurun di lingkungan MA.
"Demokrasi MA tidak familiar dengan istilah black campaign, demokrasi di MA familiar dengan life long campaign," ujarnya.
"Jadi bapak ibu sekalian, kita ketika akan maju menjadi pimpinan MA, para hakim agung sudah saling mengenal, karena kita setiap saat berinteraksi dengan para Yang Mulia Hakim Agung," pungkasnya.
(Awaludin)