ROMA - Badan intelijen asing Israel Mossad dilaporkan terlibat dalam skandal spionase yang menargetkan perdana menteri dan pejabat senior Italia, demikian dilaporkan Yedioth Ahronoth pekan ini.
Menurut surat kabar tersebut, Mossad terlibat dalam kesepakatan dengan firma investigasi swasta yang berpusat di Milan yang terdiri dari anggota senior dinas keamanan saat ini dan sebelumnya dan telah mencuri informasi pribadi politisi, termasuk Perdana Menteri Giorgia Meloni dan tokoh masyarakat, untuk digunakan dalam pemerasan.
Surat kabar tersebut mengatakan setidaknya empat orang ditahan dan puluhan lainnya sedang diselidiki, seraya menambahkan bahwa pakar keamanan siber dan peretas mungkin telah membobol server Kementerian Dalam Negeri Italia.
Media Italia menggambarkan kasus tersebut sebagai "konspirasi tingkat tertinggi yang melibatkan anggota mafia dan pejabat dinas intelijen, bersama dengan dinas intelijen asing termasuk Mossad". Sementara Meloni menggambarkan rencana tersebut sebagai "tidak dapat diterima" dan merupakan "ancaman bagi demokrasi", demikian dilaporkan Middle East Monitor.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto menuntut penyelidikan parlemen yang mendesak, khawatir rahasia negara mungkin telah dibobol, dan memperingatkan bahwa informasi pribadi yang terungkap hanyalah puncak gunung es.
Surat kabar itu mengatakan seorang mantan anggota senior polisi yang mengepalai Equalize, sebuah firma intelijen bisnis swasta, adalah tersangka utama dalam penyelidikan tersebut yang dituduh membobol server kementerian pemerintah dan polisi antara 2019-2024, untuk mengumpulkan rahasia dan informasi sensitif yang ia jual atau rencanakan untuk dijual kepada kliennya.
Menurut sebuah laporan oleh surat kabar Italia Corriere della Sera pada Rabu, (30/10/2024) para penyelidik mencegat kunjungan ke firma investigasi tersebut oleh dua orang Israel tak dikenal yang digambarkan sebagai agen intelijen, yang ingin berurusan dengan informasi mengenai gas Iran yang mungkin menarik bagi perusahaan gas pemerintah Italia, ENI.
Surat kabar itu mengatakan kunjungan tersebut dikoordinasikan oleh seorang anggota senior polisi yang bekerja untuk intelijen Italia, mitra Mossad.
Pengungkapan ini terjadi setelah PM Italia bulan lalu mengumumkan pemberlakuan embargo senjata terhadap Israel di tengah invasi dan pemboman yang terus dilakukan oleh pendudukan di Jalur Gaza. Meloni menegaskan bahwa Italia "menangguhkan semua lisensi ekspor baru, dan semua perjanjian yang ditandatangani setelah 7 Oktober tidak dilaksanakan”, merujuk pada serangan 7 Oktober 2023 yang memicu genosida di Gaza.
(Rahman Asmardika)