Dia mengungkap, secara historis, tak mudah menaklukan rasionalitas pemilih di Jakarta agar Pilkada Jakarta bisa dilakukan hanya dengan satu putaran saja. Meskipun, secara angka dari hasil quick count Poltracking Indonesia pada pasangan Pram-Doel unggul 50,08 persen, angka 0,8 persen itu bisa diekspektasikan ada potensi ke satu putaran, tapi juga ada margin of error di dalamnya.
"Makanya, kalau kami melihat deklarasi yang disampaikan oleh Pram-Rano misalnya itu kan menujukan optimisme. Sesuatu yang harus disampaikan pada publik, tapi apa yang disampaikan RK-Suswono itu juga bentuk optimisme dirinya Pilkada di Jakarta ini versi mereka harus berlangsung dua putaran supaya ada kesempatan lagi tuk berlaga di putaran selanjutnya," katanya.
(Puteranegara Batubara)