"Dengan ditemukannya kecurangan seperti itu menandakan angka yang dipaksakan tuk kita terima adalah angka tak sakral karena melalui proses tak sakral," beber Dharma.
Cagub Jakarta nomor urut 2 itu mengungkap, kecurangan yang dihadapi pendukung Dharma-Kun membuat persentase suara di Pilgub Jakarta 2024 hanya mencapai 10 persen saja sebagaimana yang disampaikan pula dalam quick count lembaga survei. Pilkada Jakarta 2024 ini menjadi pembelajaran baginya dan para relawannya yang baru terjun ke dunia politik tersebut.
"Kita semua tak perlu sedih, karena kita semua 10 persen pemenang yang tulen, karena 10 persen itu puncak gunung esnya, yang di bawahnya jauh lebih besar," katanya.
(Awaludin)