Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peperangan Melawan Portugis di Maluku Berawal Pencarian Rempah-Rempah

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 16 Desember 2024 |08:27 WIB
Peperangan Melawan Portugis di Maluku Berawal Pencarian Rempah-Rempah
Portugis ke Maluku tujuan utamanya untuk mencari rempah (Foto: Imgacarde)
A
A
A

Akibat kehadiran kedua kekuasaan Barat itu di Maluku, dualisme antara Ternate dan Tidore yang senantiasa telah ada di sana makin meningkat tajam dan tidak jarang disertai peperangan. Sebaliknya, sultan Tidore juga mengizinkan Spanyol membangun sebuah benteng di Pulau Tidore.

Konflik yang sering terjadi antara Portugis dan sultan Ternate itu akhirnya meluas menjadi peperangan yang besar. Awal peperangan itu adalah pembunuhan Sultan Khairun yang memerintah 1537-1570, secara khianat oleh seorang prajurit Portugis di benteng Gamalama. 

Pengkhianatan dari pihak Portugis itu membangkitkan perlawanan Sultan Baabullah (1570-1584), putra Khairun. Baabulah mengepung benteng Portugis tersebut selama lima tahun. Selain itu, Baabullah juga berhasil mengerahkan daerah-daerah lainnya di Maluku (kecuali Tidore) untuk melawan Portugis.

Wilayah-wilayah yang melawannya, seperti Bacan, dihancurkannya. Berkali-kali ia mengirim armada-armada kora-kora Ternate ke kepulauan Ambon untuk menyerang desa-desa yang penduduknya telah beragama Kristen Katolik. Benteng Gamalama dikepungnya secara ketat, sehingga tidak seorang Portugis pun dapat memasuki atau meninggalkannya. 

Sejak pemerintahan Baabullah, Ternate menjadi pusat perdagangan yang paling ramai di Maluku. Hak monopoli Portugis dihapus, dan Ternate dijadikan pelabuhan bebas. Para pedagang Cina, Jawa, Melayu, dan lainnya, dengan bebas berdagang di Ternate. Sementara itu, benteng Gamalama yang dikepung rapat sejak tahun 1570 itu menyebabkan penghuni benteng kekurangan makanan serta berjangkitnya penyakit. 

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement