Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PERISKOP 2025: Waspada Bencana Alam Masih Mengintai Indonesia

Arief Setyadi , Jurnalis-Kamis, 09 Januari 2025 |06:25 WIB
PERISKOP 2025: Waspada Bencana Alam Masih Mengintai Indonesia
Ilustrasi banjir (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Berbagai bencana alam yang terjadi di tahun 2024, ternyata masih bakal terus mengintai memasuki awal 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memberikan peringatan dini mengenai potensi terjadinya bencana.

Pada awal Januari 2025, banjir bandang menerjang Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana tersebut menelan satu korban jiwa dan sejumlah orang mengalami luka ringan.

Masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaan. Apalagi BMKG menyebutkan bahwa sekira 79 persen wilayah Indonesia berdasarkan Zona Musim (ZOM) sudah memasuki musim hujan hingga awal Januaari 2025.

“Sudah 79% dari jumlah Zona Musim Indonesia memasuki musim hujan. Sisanya masih mengalami musim kemarau. Saat ini, tidak ada daerah yang mengalami tidak ada hujan lebih dari 2 bulan,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

Wilayah yang mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Selatan, sebagian besar Sulawesi Tenggara, sebagian Maluku Utara, Maluku, sebagian besar Papua Barat, dan Papua.

 

BMKG juga melaporkan daerah kurang hujan dengan kategori panjang sampai akhir Desember, yakni berada di Sigi, Sulawesi Tengah selama 20 hari. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan.

“Supaya dampak kekeringan bisa kita hadapi bersama. Bagi daerah yang sudah masuk musim hujan, periksa lingkungannya supaya bisa menampung dan mengalirkan air hujan dengan baik,” imbau BMKG.

Waspada Hujan Lebat

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah terdampak dari suspect area dan sirkulasi siklonik periode 7 hingga 13 Januari 2025. Pantauan BMKG, terjadi peningkatan potensi terbentuknya awan konvektif yang menghasilkan hujan lebat, angin kencang, dan petir di beberapa wilayah Indonesia.

Salah satunya disebabkan Suspect Area di Samudera Hindia selatan Bali – NTB, serta Sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Aceh, Laut Filipina, dan Laut Banda.

“Suspect area dan sirkulasi siklonik tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan daerah pertemuan angin (konfluensi) di beberapa wilayah Indonesia,” kata BMKG dalam keterangan resminya.

Sejumlah di Indonesia diprakirakan akan menghadapi potensi curah hujan yang signifikan hingga sepekan ke depan, terutama di wilayah barat dan timur. Selain karena suspect area dan sirkulasi siklonik, kondisi ini juga dipengaruhi dinamika atmosfer yang aktif, yakni fenomena La Nina lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga awal 2025.

Ditambah adanya angin monsun Asia yang mempengaruhi aliran massa udara dari wilayah Asia ke wilayah Indonesia. Lalu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low meningkatkan potensi awan konvektif.

BMKG memperingatkan tingginya potensi hujan di sejumlah wilayah yang berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Masyarakat pun diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.

 

Cuaca hingga 7 – 9 Januari 2025 menurut BMKG, yakni sebagian kecil wilayah Sumatera dan sebagian Kalimantan cerah hingga berawan, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Hujan Sedang – Lebat: sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua, serta sebagian Kalimantan.

Hujan Lebat – Sangat Lebat: sebagian kecil wilayah Sumatera, Maluku Utara dan pulau Papua, sebagian wilayah Jawa, sebagian besar wilayah Nusa Tenggara.

Potensi Angin Kencang: sebagian kecil wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, serta sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara.

Periode 10 – 13 Januari 2025, cuaca cerah berawan diprediksi terjadi di sebagian Bali dan Nusa Tenggara dan sebagian besar Sulawesi dan Kepulauan Maluku. Sementara hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Hujan Sedang – Lebat: sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sebagian wilayah di Pulau Papua.

Hujan Lebat – Sangat Lebat: sebagian kecil wilayah Sumatera, Jawa, dan Pulau Papua.

Potensi Angin Kencang: sebagian kecil wilayah Sumatera dan Nusa Tenggara, serta sebagian wilayah Jawa dan Bali.

 

Waspada Banjir Rob

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia hingga 21 Januari 2025. Kondisi tersebut disebabkan adanya fenomena Perigee.

"Adanya fenomena Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 07 Januari 2025 dan Bulan Purnama pada tanggal 13 Januari 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum," kata Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo.

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kata Eko, banjir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya Pesisir Kepulauan Riau, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Jambi, Pesisir Kepulauan Bangka Belitung.

Kemudian, Pesisir Lampung, Pesisir Banten, Pesisir Jakarta, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir Nusa Tenggara Barat, Pesisir Kalimantan Selatan, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Tengah, Pesisir Maluku dan Pesisir Maluku Utara.

Banjir rob secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," katanya.

Wilayah pesisir yang berpotensi banjir rob hingga 21 Januari 2025:

1. Pesisir Kepulauan Riau

Pesisir Batam 13 - 18 Januari 2025

Pesisir Dabo Singkep 14 - 17 Januari 2025

Pesisir Karimun 12 - 18 Januari 2025

Pesisir Tanjung Pinang 12 - 17 Januari 2025

2. Pesisir Sumatera Barat

Pesisir Kota Padang 13 - 15 Januari 2025

Pesisir Padang Pariaman, Pantai Pariaman, Padang, Painan 13 - 15 Januari 2025

3. Pesisir Jambi

Pesisir Selat Berhala 07 - 17 Januari 2025

4. Pesisir Kep. Bangka Belitung

Pesisir Pangkalpinang 06 - 07 Januari 2025 dan

12 - 17 Januari 2025

5. Pesisir Lampung

Pesisir Bandar Lampung 13 - 15 Januari 2025

6. Pesisir Banten

Perairan Utara Tengerang 09 - 16 Januari 2025

Perairan Utara Serang 12 - 16 Januari 2025

Selat Sunda Barat Pandeglang 12 - 16 Januari 2025

Perairan Selatan Pandeglang 09 - 17 Januari 2025

Perairan Selatan Lebak 09 - 17 Januari 2025

 

7. Pesisir Jakarta

Pesisir utara Jakarta (Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Penjaringan) 09 - 17 Januari 2025

8. Pesisir Jawa Tengah

Kota Semarang, Kab. Demak, Kab. Pekalongan 05 - 08 Januari 2025 dan 12 - 21 Januari 2025

Kab Brebes, Kota Tegal 05 - 08 Januari 2025 dan 12 - 21 Januari 2025

Kab Tegal, Kab Pemalang 05 - 08 Januari 2025 dan 12 - 21 Januari 2025

9. Pesisir Nusa Tenggara

Barat Pesisir Lombok dan Pesisir Bima 08 - 18 Januari 2025

10. Pesisir Kalimantan Selatan

Muara sungai Barito, Pesisir Kotabaru, Pesisir Tanah Bumbu, Pesisir Tanah Laut 12 - 19 Januari 2025

11. Pesisir Kalimantan Tengah

Pesisir Selatan Kotawaringin Barat ( Sebuai, Keraya, Kubu, Kumai) 14 - 17 Januari 2025

12. Pesisir Kalimantan Barat Pesisir Kalimantan Barat 13 - 18 Januari 2025

13. Pesisir Maluku

Pesisir Maluku Tengah 14 - 15 Januari 2025

Pesisir Saumlaki 15 - 16 Januari 2025

Pesisir Kep. Kai 14 - 16 Januari 2025

Pesisir Kep. Aru 05 - 16 Januari 2025

Pesisir Kab. Seram bag. timur 14 - 15 Januari 2025

14. Pesisir Maluku Utara Pesisir Loloda, Pesisir Morotai, Pesisir Tobelo, Ternate, Pesisir Taliabu 12 - 16 Januari 2025

Selain bencana hidrometerologi, bencana alam yang masih mengintai Indonesia diketahui gunung meletus hingga gempa bumi.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement