Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pelajar di Pandeglang Bertaruh Nyawa Lintasi Jembatan Rusak Gegara Banjir

Fariz Abdullah , Jurnalis-Kamis, 06 Februari 2025 |13:02 WIB
Pelajar di Pandeglang Bertaruh Nyawa Lintasi Jembatan Rusak Gegara Banjir
Jembatan rusak di Pandeglang, Banten (Foto: Ist)
A
A
A

PANDEGLANG - Jembatan gantung di Kampung Sukajaya, Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten kondisinya memprihatinkan, bahkan nyaris putus.

Ironisnya, jembatan yang memiliki panjang kurang lebih 30 meter dengan lebar sekitar 1 meter itu menjadi akses utama untuk para pelajar pergi ke sekolah.

Mereka bertaruh nyawa meski kondisi jembatan gantung itu rusak karena tergerus tanah longsor dan banjir sejak 1 tahun silam. Bukannya diperbaiki, kondisinya semakin parah setelah sebagian badan jembatan rapuh dan beberapa tali seling putus.

"Bagian badan jembatan sudah banyak yang rapuh, terus tali-tali selingnya juga sudah banyak yang putus. Kami khawatir jika tidak segera ditangani akan ambruk," kata salah satu warga sekitar, Herman, Kamis, 6 Februari 2025.

Kondisi jembatan gantung saat ini membuat ia dan warga lainnya khawatir. Ia takut ketika dilintasi warga, jembatan ini akan putus. "Kami khawatir putus saat jembatan ini dilintasi warga. Apalagi, banyak anak-anak sekolah yang hendak pergi ke sekolah atau pulang sekolah lewat jembatan ini," katanya.

Menurutnya, jembatan gantung tersebut merupakan akses utama bagi warga di kampungnya, bahkan jembatan itu juga menghubungkan ke beberapa desa di Kecamatan Cikeusik ini.

 

Meski keadaan jembatan gantung rusak parah dan nyaris ambruk, lanjut dia, warga dan anak-anak sekolah terpaksa harus melintas di jembatan itu. Tidak ada akses lain yang bisa dilalui warga ketika hendak melakukan aktivitas.

"Ya, meski memprihatinkan dan bertaruh nyawa terpaksa kami lewat jembatan ini ketika hendak melakukan aktivitas sehari-hari. Karena tidak ada akses lain," tuturnya.

Salah seorang anak SDN Nanggala, Nisa mengaku, merasa was-was saat melintasi jembatan gantung ketika hendak pergi ke sekolah. Ia takut jembatan tibat-tiba putus dan jatuh ke sungai. Tapi karena tidak ada akses kain, ia dan teman-temannya pun terpaksa harus tetap melintasi jembatan itu.

"Setiap hari kami melintasi jembatan ini ketika hendak pergi sekolah. Iya takut jatuh, karena bangunannya sudah banyak yang rusak, semoga saja bisa cepat dibenerin," katanya.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan dari pihak Pemerintah Kabupaten Pandeglang. 

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement