MALANG - Tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Malang tewas usai menjalani perawatan intensif sebulan, akibat lemparan batu oleh Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Korban bernama Muhammad Firly Akbar Firdaus (26) perawat magang warga Desa Ketindan, Lawang, Kabupaten Malang, menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa 4 Februari 2025 kemarin, setelah sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang sejak 7 Januari 2025.
Kapolsek Singosari, AKP Try Widyanto Fauzal menuturkan, korban yang merupakan tenaga kesehatan ini dilempar batu oleh ODGJ pada Selasa 7 Januari 2025. Menurutnya, korban terkena pukulan batu besar pada Selasa 7 Januari 2025, saat melaksanakan program posyandu balita dan lansia di Dusun Randu Kumbolo, Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Korban bersama satu rekannya yakni Anom Kukuh Yuwono, mendatangi lokasi posyandu pada Selasa (7/1/2025). Seteleh kegiatan posyandu berlangsung, keduanya hendak kembali ke Puskesmas Ardimulyo.
"Mereka naik motor, dengan posisi Anom Kukuh Yuwono ini yang membonceng korban. Tiba di lokasi Gang Randu Dusun Randu Kumbolo, ternyata ada seorang ODGJ yang membawa gunting, tiba-tiba ODGJ tersebut berlari mengambil dua buah batu paving, dan melemparkannya ke arah mereka," ucap AKP Try Widyanto, dikonfirmasi pada Kamis (6/2/2025).
Lemparan bebatuan itu sempat mengenai kepala bagian kanan Anom Kukuh, tapi karena ia mengenakan helm dampaknya tidak terlalu fatal. Namun lemparan kedua oleh ODGJ itu diarahkan ke korban yang tidak mengenakan helm.
"Korban ini terkena lemparan batu dari pria terduga ODGJ ini, hingga mengakibatkan kepalanya mengalami luka memar dan benjol dan tidak sadarkan diri," ucapnya.
ODGJ bernama Agus Sulistiono itu juga sempat berusaha menyerang Anom Kukuh, tapi ia memberikan perlawanan hingga akhirnya berteriak minta tolong ke warga. Warga yang berdatangan akhirnya mengamankan Agus Sulistiono, sedangkan korban Firly dievakuasi ke Puskesmas Ardimulyo sebelum akhirnya dirujuk ke RSSA Malang.
"Terduga pelaku ini merupakan ODGJ, karena pernah dirawat di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Namun karena terkendala biaya maka perawatan di RSJ dihentikan dan pasien dikembalikan ke keluarga. Tapi kemarin pasca diamankan, yang bersangkutan kita bawa kembali ke RSJ Lawang," pungkasnya.
(Awaludin)