Belum lagi, ketika ada warga yang tengah malam tiba-tiba memerlukan gas melon untuk sesuatu kebutuhan. Dia menyebut selama ini tak ada pangkalan yang membuka kiosnya seharian full.
"Pedagang eceran ini kan buka 26 jam, jadi kalau ada orang kesulitan habis gas tengah malam enak ini sekalipun harganya berlipat ganda enggak ada soal kok, ini bukan soal daya beli," tuturnya.
Di sisi lain, terkait upaya menjadikan warung kelontong menjadi pangkalan, para pedagang pasti akan membayangkan rumitnya administrasi yang harus mereka kerjakan. Padahal kata Adi, warung-warung kecil hanya sekedar menjual tabung gas dengan jumlah terbatas.
"Eceran ini cuman jualan tabung gas paling banyak 15 biji kok untungnya kalau dihitung di anatar 15 biji tabung gas ga lebih dari 40.000 dan itu dianggap kebocoran," tambahnya.
(Khafid Mardiyansyah)