Lalu, kata dia, kesalahan Satryo adalah ketidakmampuan menerjemahkan refocusing anggaran negara yang dipimpin orang nomor satu di Indonesia itu.
"Kesalahan Satryo keliru membahasakan kebijakan Presiden kepada DPR dan masyarakat. Bahkan, Satryo telah melakukan kesalahan dengan mengatakan dampak buruk efisiensi anggaran, ketika rapat kerja dengan DPR RI beberapa waktu lalu, seperti kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal), beasiswa dipotong, dan dampak buruk terhadap TUKIN (tunjangan kinerja) dosen. Kesalahan Satryo ini memicu kemarahan mahasiswa, yang melakukan demo besar-besaran mengkritik pemerintah padahal hal tersebut bisa dihindari," bebernya.
Selanjutnya, Syahganda meminta agar seluruh jajaran pemerintahan mampu menerjemahkan kebijakan presiden dan membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Persoalan komunikasi politik pemerintah, menurut Syahganda, menjadi ancaman terbesar ke depan.
"Berbagai cita-cita Prabowo yang pro rakyat gagal dipahami masyarakat, khusus mahasiswa," pungkasnya.
(Awaludin)