Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Geger Beredar Video Hasto Kristiyanto: Tuding Jokowi Jadi Dalang Melemahkan KPK

Felldy Utama , Jurnalis-Sabtu, 22 Februari 2025 |21:13 WIB
Geger Beredar Video Hasto Kristiyanto: Tuding Jokowi Jadi Dalang Melemahkan KPK
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Tangkapan layar)
A
A
A

JAKARTA - Beredar sebuah video Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkap upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, dirinya tak segan menuding dilakukan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Hasto menjelaskan, cerita ini diawali pada 7 Mei 2024, ketika dia menghadiri pidato Pemilu dan Jalan Kebudayaan yang disampaikan oleh Prof. Sri Sulistyowati di Universitas Indonesia (UI). Di acara itu, Hasto mengaku bertemu dengan Novel Baswedan, Rocky Gerung dan tokoh-tokoh civil society lainnya. 

"Ketika saya bertemu dengan Mas Novel Baswedan, beliau menanyakan ke saya, 'saya perlu konfirmasi apakah betul PDI Perjuangan yang memelopori perubahan Undang-Undang KPK yang mengkerdilkan KPK di dalam upaya pemberantasan korupsi?," kata Hasto menceritakan percakapannya dengan Novel dalam sebuah video yang beredar pada Sabtu (22/2/2025).

Hasto mengaku memberikan jawab tegas kepada Novel ketika itu. Hasto mengatakan, jika ada hal-hal yang buruk oleh Presiden Jokowi, selalu dilimpahkan kepada PDI Perjuangan dan juga Megawati Soekarnoputri. Tetapi, ketika ada hal-hal yang positif selalu diambil oleh Presiden Jokowi tanpa menyisakan benefit bagi kepentingan PDI Perjuangan. 

"Sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, saya sampaikan kepada Mas Novel Baswedan bahwa saya adalah Sekjen yang sangat getol menjabarkan perintah Ibu Megawati Soekarnoputri bagaimana PDI Perjuangan memerangi korupsi. Karena itulah, tuduhan bahwa revisi Undang-Undang KPK diarsiteki oleh PDI Perjuangan, itu sangat salah," ujarnya.

Dalam video itu, Hasto pun menyinggung ketika pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka menjelang Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution ingin mencalonkan sebagai Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan. Saat itu, dia mengatakan kepada Jokowi sekaligus untuk menguji keseriusannya di dalam mencalonkan anak dan menantunya.

"Pak Presiden, apakah betul Bapak mau mencalonkan Mas Gibran dan Mas Bobby sebagai Wali Kota? Loh kenapa Pak Sekjen? Karena ketika Mas Gibran dan Mas Bobby sebagai Wali Kota, maka otomatis dia menjadi Pejabat Negara. Dan ini akan sangat rawan terhadap berbagai bentuk gratifikasi suap dan berbagai tindakan korupsi lainnya. Presiden Jokowi sempat termenung saat itu," tuturnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement