JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menjenguk siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat, yang diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari program makan bergizi gratis (MBG).
“Pagi ini Rabu 23 April 2025, saya berangkat ke Cianjur, Jawa Barat untuk mengecek SPPG Cianjur dan menemui anak-anak kita para pelajar, guru, tenaga kesehatan dan saudara kita lainnya,” kata Dadan dalam keterangannya, Rabu (23/4/2025).
Dadan mengungkapkan, musibah keracunan ini adalah kejadian pertama. Pihaknya pun masih menelusuri penyebab kejadian tersebut.
“Musibah keracunan ini adalah kejadian pertama. Berbagai penyebab terus kami telusuri dengan teliti,” ujar dia.
Dia menambahkan, setiap hari SPPG Cianjur memproduksi 2071 porsi hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis untuk pemenuhan gizi anak-anak di 9 sekolah.
“Jumlah siswa yang terdampak akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis, yaitu 52 dari 788 siswa MAN 1 dan 20 dari 167 Siswa SMP PGRI 1. Semuanya telah ditangani dengan baik,” jelas dia.
Sebelumnya, Puluhan pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur, Jawa Barat diduga keracunan massal seusai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (21/4/2025). Para pelajar tersebut dirawat di dua rumah sakit yakni 28 siswa dirawat di RSUD Sayang Cianjur dan 10 pelajar dirawat di RS Bhayangkara Cianjur.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya mengatakan, puluhan pelajar yang dirawat tersebut rata-rata mengeluhkan gejala meyerupai keracunan, seperti pusing, mual, muntah, hingga diare.
"Para pelajar tersebut mengeluhkan keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah. Namun berbeda-beda ada yang mengalami gejalanya disekolah dan ada juga yang merasakan sakit setelah di rumah. Jadi kemungkinan ada yang masih dirawat di rumah atau di Puskesmas," terang Frida.
Dia mengimbau kepada Puskesmas untuk mendata pasien yang diduga mengalami keracunan, terutama pelajar untuk memastikan jumlah korban.
(Awaludin)