Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dedi Mulyadi: Aura Bukan Anak Remaja, Dia Sudah Jadi Bintang Iklan

Angkasa Yudhistira , Jurnalis-Selasa, 29 April 2025 |08:27 WIB
Dedi Mulyadi: Aura Bukan Anak Remaja, Dia Sudah Jadi Bintang Iklan
Dedi Mulyadi: Aura Bukan Anak Remaja, Dia Sudah Jadi Bintang Iklan (Foto : Tangkapan Layar)
A
A
A

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi angkat bicara soal Aura Cinta, remaja perempuan yang menjadi viral usai lantang menentang kebijakan ihwal larangan wisuda anak sekolah.

Dalam video yang diunggah Dedi Mulyadi di akun Instagramnya, Selasa (29/4/2025), ia mengatakan bahwa Aura bukan lagi seorang remaja sebab usinya sudah hamper 20 tahun.

"Aura bukanlah bukanlah anak remaja, tapi menurut saya sudah dalah kategori dewasa karena usianya sudah hampir 20 tahun, dan dia lulus SMA setahun yang lalu. 

Dedi Mulyadi juga mengaku bahwa Aura saat ini adalah seorang bintang iklan yang sebelumnya dituding oleh warganet. "Dia sudah menjadi bintang iklan, sudah bisa mencari uang oleh dirinya sendiri. Jadi bukan kategori remaja apalagi anak-anak," kata Dedi Mulyadi.

Diriya pun menegaskan, yang perlu dipahami semua bahwa dialognya dengan Aura adalah dialog yang ingin menggambarkan tentang masa depan anak-anak. 

Pada video tersebut, Dedi juga menyinggung soal keadaan alam yang terjadi saat ini, seperti sampah yang menggunung, sungai yang kotor, udara yang tercemar, gunung yang dibabat, rawa-rawa yang diuruk, laut yang mengalami abrasi. 

"Inilah problem kita hari ini, semoga sedikit demi sedikit saya bisa mendorong untuk melakukan perbaikan, mendorong spirit baru agar kita kembali ke alam. Agar kita menjadi orang yang mensyukuri atas apa yang Allah ciptakan," tuturnya.

 

Tak cuma itu, Dedi Mulyadi menyinggung terkait problem remaja hari ini sudah menjadi akut. Tindakannya sudah menjurus pada kriminal, walaupun mereka yang masih di bawah umur tidak bisa diperlakukan tindakan kriminal seperti yang sudah dewasa. 

"Salah satu contoh di sebuah daerah ada anak SMP membunuh kakeknya gara-gara dilarang akai motor keluar jam sepuluh malam. kebiasannya dia main mobile legend sampai jam 4 dini hari karena mendapat fasilitas wifi gratis di sebuah area taman," ujarnya.

Namun, Dedi tidak menjelaskan lebih rinci di mana peristiwa tersebut terjadi

"Kitu perlu tindakan nyata bukan hanya diskusi, wacana, kalau enggak saudara-saudara kita akan mengalami penyesalan karena anak-anaknya masuk  di wilayah keterpurukan. Karena itu saya mohon maaf apabila banyak undangan diskusi belum bisa saya hadiri karena energi saya setiap hari harus turun ke bawah. Menyelesaikan masalah secara langsung," tuturnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement