Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

18 OPM Tewas Ditembak Pasukan Khusus TNI, Begini Kronologi Lengkapnya

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Kamis, 15 Mei 2025 |00:19 WIB
18 OPM Tewas Ditembak Pasukan Khusus TNI, Begini Kronologi Lengkapnya
18 OPM Tewas Ditembak Pasukan Khusus TNI, Begini Kronologi Lengkapnya/ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Pasukan gabungan TNI di bawah kendali Komando Operasi TNI Habema berhasil menembak mati 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM)  di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mengungkapkan kronologi lengkap peristiwa tersebut. Saat itu, pasukan TNI memasuki sejumlah kampung di Distrik Sugapa, yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.

“Kedatangan Prajurit TNI untuk melakukan misi damai berupa pelayanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat serta mengamankan rencana pembangunan jalan ke Hitadipa,” ujar Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono kepada Okezone, Kamis (15/5/2025).

Namun, kedatangan prajurit TNI justru dimanipulasi oleh kelompok OPM dengan menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup, dan menyebarkan informasi bahwa kedatangan TNI akan mengancam nyawa masyarakat.

“Pasukan gabungan TNI berhasil mengamankan situasi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, setelah melakukan operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat,” terangnya.

Dalam operasi yang dilaksanakan secara terukur dan profesional sejak dini hari pada Selasa (13/5), TNI berhasil mensterilkan wilayah Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari aktivitas kelompok bersenjata yang dipimpin oleh tokoh separatis Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

“Berdasarkan laporan resmi di lapangan, sebanyak 18 anggota kelompok bersenjata tewas, dan sejumlah barang bukti berhasil diamankan,” ujar Letkol Iwan.

"Seluruh personel TNI yang terlibat dilaporkan dalam kondisi aman dan lengkap. Saat ini pasukan masih bersiaga di beberapa sektor guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok yang tersisa,”lanjutnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement