Uma: Rumah yang Menjaga Roh Leluhur
Uma adalah jantung kehidupan orang Mentawai. Bangunan besar ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi pusat musyawarah, penyelesaian sengketa, dan pelaksanaan ritual adat. Di dalamnya, para tetua—sikebbukat uma—menjadi penentu arah kehidupan klan. Setiap keputusan penting, seperti menyembuhkan orang sakit atau menggelar upacara arwah, harus dimusyawarahkan di uma.

Dulunya, rumah-rumah anggota klan (sapou) berdempetan mengelilingi uma, membentuk satu kesatuan sosial. Kini, rumah-rumah sosial dari program pemerintah menyebar, tak selalu satu klan, bahkan berdiri di atas tanah milik klan lain. Meski begitu, uma tetap menjadi simbol pemersatu, lengkap dengan tengkorak babi, gong, kuali besar, dan tuddukat (kentongan) yang menandai kehidupan spiritual dan adat.