Banjir Rob Rendam Wilayah Bangkalan Selama 4 Hari
BANGKALAN – Banjir rob merendam tiga kelurahan dan satu desa di Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, sejak empat hari terakhir. Luapan air laut tersebut menggenangi wilayah Kelurahan Pangeranan, Mlajah, Pajegen, dan Desa Martajesah.
Eti (39), warga Kelurahan Pangeranan, menyebutkan banjir rob mulai terjadi sejak Selasa 27 Mei 2025. Ia mengatakan, genangan yang terjadi merupakan yang tertinggi selama sepekan terakhir.
“Banjir seperti ini hampir terjadi setiap tahun, biasanya antara Mei hingga Agustus,” ujar Eti, Sabtu (31/5/2025).
Menurutnya, air rob mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 09.00 WIB dan surut menjelang sore. Tinggi genangan mencapai 50 sentimeter, mengakibatkan aktivitas warga terganggu.
“Biasanya dalam sebulan terjadi dua kali banjir, dan sekarang sudah empat hari berturut-turut,” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Pangeranan, Agus Deni mengungkapkan, ratusan rumah di tiga RW terdampak banjir, yakni RW 3, RW 5, dan RW 10. Pihak kelurahan telah berupaya melakukan pencegahan melalui kerja bakti rutin setiap minggu.
“Kami melakukan pembersihan drainase secara rutin di setiap RT dan RW untuk memperlancar aliran air,” katanya.
Namun, upaya tersebut belum mampu mencegah banjir rob. Agus menduga, dangkalnya sungai di kawasan tersebut menjadi penyebab utama. Ia berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai.
“Sudah puluhan tahun tidak ada pengerukan sungai. Kami juga sudah melaporkan ke Pemprov Jatim sejak tahun lalu, tapi belum ada tindak lanjut,” jelasnya.
Agus menambahkan, banjir rob juga melanda Kelurahan Pajegen, Mlajah, dan Desa Martajesah. Rumah warga yang berada dekat dengan pesisir menjadi wilayah paling terdampak.
(Awaludin)
