JAKARTA - Petugas gabungan melakukan razia di Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, terekam CCTV. Giat ini dilaksanakan pasca-peristiwa kaburnya 19 narapidana dari lapas tersebut.
"Kami tim Ditjenpas bekerjasama dengan Polda, Danrem, dan Dandim Papua Tengah Polri dan TNI melakukan razia di Lapas Nabire, dengan 242 personil," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, Rabu (4/6/2025).
Ketika razia, tim menemukan beberapa barang terlarang, antara lain handphone, senjata tajam, alat-alat elektronik dan lainnya. Barang yang seharusnya dilarang itupun selanjutnya dilakukan penyitaan.
Pasca-kejadian ini, dia menyebut telah meminta bantuan pengamanan kepada TNI Polri untuk berjaga di area lapas.
“Kami juga telah berkoordinasi untuk menempatkan anggota Polri dan TNI untuk memperkuat keamanan, kami berharap pola sinergitas ini akan menjadi pola kerjasama yang akan memperkuat pengamanan lapas Nabire,” jelas Mashudi.
“Secara khusus saya sudah mengintruksikan kepada Kakanwil Ditjenpas untuk memperkuat lapas dan rutan rawan risiko dengan dukungan pengaman bantuan dari Polri dan TNI," ucapnya.
Sebelumnya, aksi narapidana yang melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, terekam CCTV. Total 19 narapidana kabur, diantaranya adalah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Sebelum kabur, mereka menyerang petugas lapas yang berjaga dengan parang. Sebanyak tiga petugas lapas terluka dan telah dievakuasi ke RSUD Nabire untuk mendapatkan penanganan medis.
Dalam tayangan yang dilihat, mereka menerobos keluar lapas dengan membawa parang dan kayu. Sejumlah petugas berusaha menahan narapidana yang melarikan diri.
Adapun, salah satu narapidana yang kabur adalah Anan Nawipa anggota KKB yang terlibat penembakan terhadap Danramil Aradide Lettu Oktovianus Sogelrey pada April 2024 silam.
(Awaludin)