SOLO - Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) angkat bicara terkait peristiwa mahasiswi asal Temanggung, yang loncat dari jembatan Jurug ke Sungai Bengawan Solo, Selasa 1 Juli 2025.
Juru bicara UNS, Agus Riwanto mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari media sosial yang menampilkan video seorang driver ojek online yang memberikan kesaksian, tentang peristiwa dugaan bunuh diri di Jembatan Jurug sisi Selatan, UNS langsung melakukan cek dan ricek atas informasi tersebut.
"Benar pelaku percobaan bunuh diri tersebut adalah mahasiswi UNS bernama Devitasari Anugraeni dari Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021 semester 8," kata Agus.
Agus menyebut, perempuan kelahiran 2003 itu sedang dalam tahap pengurusan administrasi wisuda. Bahkan, korban memiliki IPK 3.8 dan merupakan mahasiswa penerima beasiswa KIP K (Kartu Indonesia Pintar Kuliah).
"Mahasiswi yang bersangkutan telah menyelesaikan ujian skripsi dan menyelesaikan proses revisi, sehingga hanya tinggal mengurus administrasi wisuda," ucapnya.
Agus pun menegaskan, peristiwa tersebut tidak berkaitan dengan proses pembelajaran di kampus.
"Dengan demikian peristiwa dugaan percobaan bunuh diri mahasiswi UNS tersebut tidak terkait dengan proses belajar mengajar di Program Studi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan nekat melompat ke sungai Bengawan Solo, dari jembatan Jurug, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (1/7/2025) siang. Korban meninggalkan pesan lewat secarik kertas.
Dari atas jembatan, ditemukan motor jenis Honda Beat warna Merah Putih dengan nomor polisi AA 3747 CY yang diduga milik wanita tersebut. Di atas motor ada yang tas berisi handphone. Di dalam tas tersebut juga ada buku catatan. Di dalam catatan itu ada pesan yang dituliskan korban.
'Aku pergi ya... Jangan salahin keluarga atau tempat instansi aku kuliah.
Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. terkadang aku merasa bukan diriku. Aku Capek, maaf Untuk Bp. Dr. Sumardiyono.S.Km karena telah mengkhianati dan berjanji untuk bertahan...... Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa...... aku engga.. aku capek.... Buu maaf aku tak sekuat ibu....'
Pesan lewat secarik kertas tersebut diduga sengaja ditulis oleh korban sebelum mengakhiri hidupnya. Kejadian itu lantas membuat kawasan Jembatan Jurug ramai.
Aksi tersebut pertama diketahui oleh driver ojek online yang tengah melintas di jembatan Jurug.
"Saya pas bawa customer dari Palur, ditengah jembatan lima meter didepan saya, ada perempuan sudah berdiri di tuas jembatan mau ancang-ancang lompat," ucap Hariadi, driver ojek online.
Saat itu, ia sempat berteriak untuk menghentikan korban. Namun sayangnya korban sudah terlanjut melompat ke Sungai Bengawan Solo.
"Saya teriakin 'Mbak' tapi sudah gag bisa, sudah terjun. Setelah saya hentikan motor costumer juga turun saya tengok sudah tidak ada," ungkapnya.
Menurutnya, perempuan tersebut masih anak kuliahan. Korban saat itu mengenakan baju warna pink lengkap dengan jilbabnya.
Sementara itu, pencarian terhadap korban akan dilanjutkan pada Rabu (2/7/2025) esok. Proses pencarian melibatkan SAR gabungan.
(Awaludin)