Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tragedi KM Barcelona VA Terbakar di Laut Talise, 3 Orang Ditemukan Tewas

Subhan Sabu , Jurnalis-Minggu, 20 Juli 2025 |18:59 WIB
Tragedi KM Barcelona VA Terbakar di Laut Talise, 3 Orang Ditemukan Tewas
Kapal KM Barcelona V Terbakar di Perairan Talise (foto: Okezone)
A
A
A

MANADO – Duka menyelimuti perairan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, setelah Kapal Motor (KM) Barcelona VA milik PT Surya Pasific Indonesia (SPI) dilaporkan terbakar pada Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 15.30 WITA. 

Peristiwa nahas ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dan ratusan penumpang lainnya harus dievakuasi dalam kondisi darurat.

Kepala Basarnas Manado, George Randang mengatakan, saat ini tim SAR gabungan masih terus fokus melakukan penyelamatan dan pendataan korban.

"Kami saat ini konsentrasi penuh untuk menyelamatkan penumpang, dan mendata korban sambil proses evakuasi berjalan," ungkap George.

Sejumlah penumpang dilaporkan lebih dulu berhasil dievakuasi oleh warga dan nelayan dari pulau-pulau sekitar, termasuk ke Pulau Gangga. Sementara itu, KN Bima Sena milik Basarnas telah mengevakuasi sekitar 20 orang, dan KN Gajah Laut milik Bakamla RI mengevakuasi sekitar 69 orang.

"Korban yang sudah dievakuasi masyarakat sedang kami transfer ke kapal SAR. Selanjutnya mereka akan dibawa ke Pelabuhan Likupang. Jika ada korban selamat yang ingin melanjutkan perjalanan ke Manado, akan difasilitasi," jelas George.

 

Meski belum ada angka pasti, manifest sementara mencatat sekitar 200 penumpang berada di atas kapal saat insiden terjadi. Angka ini belum termasuk awak kapal dan petugas lainnya. Pihak berwenang menyatakan bahwa jumlah korban masih akan terus diperbarui seiring proses penyelamatan yang terus berlangsung.

"Data terus berkembang, kami akan update kembali jumlah pasti penumpang yang selamat maupun yang belum ditemukan," tutupnya.

Operasi SAR Libatkan Banyak Pihak

Operasi penyelamatan melibatkan unsur gabungan, yakni Basarnas Manado, Bakamla RI, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Minahasa Utara, serta komunitas nelayan lokal.

Insiden ini menjadi salah satu tragedi laut terbesar yang terjadi di Sulawesi Utara dalam beberapa tahun terakhir, dan masyarakat pun diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi demi menghormati keluarga korban.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement