Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pria Ini Di-Blacklist Lion Air Usai Ngamuk dan Teriak Bom di Pesawat

Riyan Rizki Roshali , Jurnalis-Rabu, 06 Agustus 2025 |20:12 WIB
Pria Ini Di-Blacklist Lion Air Usai Ngamuk dan Teriak Bom di Pesawat
Pria yang ngamuk dan teriak bom di Pesawat Lion Air (foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA - Seorang pria berinisial H (41), penumpang Lion Air rute Jakarta-Kualanamu, ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setelah mengamuk dan berteriak adanya bom saat berada di dalam pesawat. Menindaklanjuti insiden tersebut, Lion Air mengambil langkah tegas dengan memasukkan H ke dalam daftar blacklist sementara.

"Sebagai bagian dari penanganan lanjutan, maskapai menetapkan pembatasan sementara (blacklist) terhadap yang bersangkutan. Artinya, ia tidak dapat melakukan penerbangan bersama maskapai di bawah Lion Group," ujar Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, Rabu (6/8/2025).

Danang menjelaskan, bahwa keputusan itu diambil sebagai langkah preventif untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penerbangan, sekaligus sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi keselamatan.

"Ini bagian dari penegakan disiplin terhadap tindakan yang mengarah pada ancaman keselamatan penerbangan, termasuk dalam bentuk candaan atau gurauan. Ini juga edukasi kepada publik agar menjaga perilaku sesuai norma keselamatan dalam transportasi udara," tambahnya.

 

Alasan Pelaku Ngamuk dan Teriak 'Bom'

Insiden ini terjadi pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Menurut pihak kepolisian, pelaku mengeluarkan ancaman bom karena terpicu persoalan bagasi saat transit di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

"Tersangka menanyakan keberadaan bagasi kepada salah satu kru. Terjadi komunikasi yang membuatnya tersulut emosi, hingga mengucapkan kalimat ancaman yang kemudian viral di media sosial," ungkap Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung.

Ronald menjelaskan, H melakukan perjalanan dari Merauke dengan rute Makassar–Soekarno-Hatta, dan tujuan akhir Kualanamu, Medan. Saat transit di Jakarta, ia terus-menerus menanyakan bagasinya yang memang sedang dalam proses untuk connecting flight.

"Dari keterangan, tersangka tidak mengeluhkan soal keterlambatan. Meski jadwal awal keberangkatan pukul 17.35 dan diundur hingga malam, fokusnya lebih ke kekhawatiran soal bagasi, padahal bagasi sudah ada di pesawat yang ia naiki ke Kualanamu," jelas Ronald.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement