Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Haru Zalfa Naqiyya, Anak Petani Kakao yang Siap Kibarkan Bendera di Istana

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Senin, 11 Agustus 2025 |16:26 WIB
Kisah Haru Zalfa Naqiyya, Anak Petani Kakao yang Siap Kibarkan Bendera di Istana
Zalfa Naqiyya (foto: Okezone/Danan)
A
A
A

JAKARTA – Zalfa Naqiyya, pelajar asal Provinsi Sulawesi Barat, berhasil lolos seleksi Paskibraka tingkat nasional 2025. Di balik prestasi tersebut, Zalfa mengaku sempat menghadapi kendala ekonomi selama mengikuti proses seleksi dari tingkat kabupaten/kota.

"Nah, selama seleksi itu banyak kendala. Kendala yang paling berat itu masalah ekonomi. Karena orang tua saya cuma petani, bapak saya petani kakao, ibu saya ibu rumah tangga," kata Zalfa di Pusat Pelatihan Taman Wiladatika Cibubur, Senin (11/8/2025).

"Terus saya tiga bersaudara. Kakak saya sekarang sedang kuliah, adik saya baru masuk SMP. Jadi otomatis banyak pengeluaran. Gara-gara ekonomi sih kalau kendalanya," imbuhnya.

Zalfa bercerita, ia sempat kesulitan membeli peralatan pendukung Paskibraka, termasuk biaya transportasi selama seleksi.

"Pas seleksi tingkat kabupaten, transportasinya bayar sendiri. Terus, alhamdulillah di provinsi dibayarin. Tapi pas berangkat ke seleksi nasional, biaya sendiri lagi," ujarnya.

 

Meski begitu, kedua orang tuanya tetap berjuang memenuhi kebutuhan Zalfa demi mewujudkan mimpinya menjadi bagian dari tim upacara di Istana Merdeka.

"Biaya ini juga dari hasil kakao. Terus, pinjam juga sih, pinjam di bank," kata Zalfa.

Setelah dinyatakan lolos seleksi tingkat kabupaten/kota dan provinsi, Zalfa terbang ke Jakarta untuk mengikuti seleksi nasional. Dari enam peserta yang mewakili Sulawesi Barat, akhirnya terpilih satu putra dan satu putri untuk mewakili provinsi tersebut di tingkat nasional.

Saat hari pengumuman, suasana rumah Zalfa penuh haru. Ayah, ibu, dan Zalfa larut dalam kebahagiaan.

"Yang nonton pengumuman itu bapak, di kamar. Dengar suara dari HP-nya. Begitu namanya disebut lolos, aku langsung keluar, nangis, terus peluk bapak. Bapak juga nangis. Tiba-tiba mama datang kaget, lalu mama juga nangis. Di situ nangisnya nangis berjamaah," tuturnya sambil tersenyum mengenang momen itu.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement