JAKARTA - Kuasa Hukum PT MNC Asia Holding Tbk Hotman Paris Hutapea menyatakan sudah mengajukan jawaban atas gugatan perdata PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) terhadap kliennya, Hary Tanoesoedibjo.
"Kuasa Hukum Hary Tanoe telah mengajukan jawaban terhadap gugatan dari CMNP," kata Hotman Paris saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).
Hotman menilai gugatan yang dilayangkan itu layaknya candaan. Sebab, dalam gugatan tersebut pihak CMNP mengklaim ada kerugian ratusan triliun, sementara asetnya hanya ratusan miliar.
"Sepertinya gugatan kayak apa ya, kayak bercanda gitu loh, gugatan canda-candaan, mengada-ada, dan aneh-aneh," ujarnya.
"Pertama, dia mengaku menyimpan uang di bank kurang lebih USD 17 juta, yang adalah kurang lebih Rp100 miliar lebih, atau Rp130 miliar lebih, tapi dia menuntut Rp120 triliun lebih, itu sudah, itu namanya bercanda namanya," kata dia.
Hotman melanjutkan, candaan lainnya berupa klaim kerugian lantaran menjual surat berharga ke Hary Tanoe yang dibayar dengan surat berharga yang disebut bodong. Padahal, yang membeli surat berharga milik CMNP adalah perusahaan luar negeri.
"Ternyata ini bercandaan kedua. Ternyata di dalam surat gugatannya CMNP yang membeli surat berharga aja itu, bukan Hary Tanoe, bukan juga perusahaan Hary Tanoe, tapi ini ada nih, perusahaan luar negeri," ujarnya.
Hotman pun menyoroti surat dengan keterangan pembeli perusahaan luar negeri yang menjadi dasar gugatan CMNP ke kliennya. Padahal, dalam surat itu tertulis jelas siapa pembelinya yang tertulis dengan bahasa Inggris 'buyer'.
"Ini mah bahasa Inggris SD nih ya, buyer siapa gitu loh, ya. Jadi itu candaan kedua, ya. Jadi nggak pernah Hary Tanoe itu membeli surat berharga dari CMNP, yang beli adalah perusahaan luar negeri," ucapnya.
Lebih lanjut, klaim pihak CMNP tentang surat berharga bodong dinilai Hotman bertentangan dengan putusan PK dari Mahkamah Agung.
Dalam proses tersebut, Hotman menjelaskan, perusahaan asing tersebut telah membayar ke CMNP yang kemudian uang tersebut digunakan untuk buka deposito di Unibank.
"Ini candaan yang ketiga, ya... Dia mengatakan seolah-olah NCD itu bodong, tapi dia mengatakan di sini, dia yang menyetorkan uang untuk menabung di deposito. Ya, kalau dia mengaku menabung uang di deposito, berarti deposito tidak bodong," ujarnya.
"Dia (CMNP) mengatakan bahwa dia dibayar dengan surat berharga bodong, tapi di dalam putusan PK, dia mengatakan bahwa dia sudah membayar sertifikat ini cash. Perusahaan asing tadi yang membeli surat berharganya CMNP sudah membayar ke CMNP, dan kemudian CMNP menyetorkan uang itu ke Unibank untuk dibuka deposito," papar Hotman.
Hotman menilai gugatan CMNP itu amburadul dan tidak profesional. "Ini gugatan sudah parah banget, benar-benar dibuat secara tidak profesional, amburadul. Kayaknya tujuannya hanya untuk mempermalukan Hary Tanoe, tapi tidak ada dasar sama sekali. Perlu saya katakan bahwa CMNP itu sudah kalah. Kalah di tingkat kasasi perdata, kalah di tingkat PK, juga dia lapor polisi, sudah di SP3 oleh polisi, kemudian SP3 nya dia coba gugat untuk dibatalkan, gugatan perbuatan melanggar hukum, kalah lagi," ucap dia.
(Zen Teguh)