“Kita harus menjaga pikiran dan hati kita untuk tetap terbuka terhadap dialog, karena dialog akan memunculkan kreativitas di antara seniman, industri, dan sebagainya. Dialog memungkinkan munculnya pemahaman serta rasa hormat,” tutur Evelin.
Sesi pleno ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon; Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha; para Menteri dan Wakil Menteri negara sahabat; para Duta Besar negara sahabat, para perwakilan organisasi internasional, para ketua delegasi, dan tamu undangan lainnya.
Diskusi pleno ini menegaskan kembali bahwa warisan budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan sumber inspirasi yang dapat memperkuat identitas sekaligus mendorong lahirnya inovasi.
Melalui dialog lintas bangsa, lintas disiplin, dan lintas generasi, CHANDI 2025 menjadi ruang strategis untuk merajut pemahaman, kerja sama, dan solidaritas global dalam menjaga kebudayaan.
(Agustina Wulandari )