DENPASAR - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon melanjutkan rangkaian pertemuan bilateral dengan negara sahabat dalam gelaran Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di The Meru Sanur, Bali.
Dalam agendanya, Menbud Fadli Zon melakukan diskusi bersama Duta Besar Rwanda untuk Indonesia Abdul Karim Harelimana. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan konstruktif membahas penguatan hubungan bilateral melalui kolaborasi budaya yang lebih erat.
Mengawali pertemuan, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyampaikan apresiasi atas kehadiran delegasi dari Rwanda dalam perhelatan CHANDI 2025. “Kami berterima kasih atas kehadiran dan partisipasi aktif delegasi Rwanda. Dan kami berharap pertemuan ini dapat memperkuat kolaborasi budaya,” ucap Menbud Fadli.
Lebih lanjut, Menbud Fadli menyampaikan kekagumannya terhadap Negara Rwanda. “Saya berkesempatan untuk mengunjungi Rwanda sekitar dua tahun yang lalu. Menurut saya, Rwanda adalah negara yang memiliki budaya kebersihan yang bisa menjadi contoh. Rwanda juga dikenal sebagai negara paling bersih di Afrika,” katanya.
Menbud Fadli juga mengungkapkan perlunya payung kerja sama untuk kedua negara di bidang kebudayaan. “Kami berharap nantinya akan ada MoU sebagai payung untuk penguatan kerja sama di bidang kebudayaan,” tuturnya.
Di pihak Rwanda, Dubes Abdul Karim Harelimana menyambut baik rencana kerja sama antar kedua negara, sekaligus menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan CHANDI 2025.
“Kami kagum dengan Indonesia yang sangat beragam etnis budaya, dan agama, dapat disatukan oleh ideologi negara. Dan kami sangat terhormat dapat mengikuti kegiatan CHANDI 2025 ini,” ujarnya.
Dubes Abdul Karim Harelimana juga menyampaikan bahwa sejak kegiatan G20, Rwanda memperkuat kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang, termasuk budaya.
“Berbicara tentang budaya, jika kita kehilangan budaya, kita akan kehilangan masa depan dan identitas. Saat ini, kementerian kami berusaha mengangkat budaya untuk meningkatkan ekonomi. Kami sangat menantikan jika nantinya ada tindak lanjut kerja sama antar dua negara,” tutur Abdul Karim.
Hadir mendampingi Menbud Fadli dalam pertemuan bilateral ini, di antaranya, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; dan Direktur Kerja Sama Kebudayaan, Mardisontori. Sementara itu, Duta Besar Rwanda untuk Indonesia, Abdul Karim Harelimana didampingi oleh Konselor Pertama, Theopile Rurangwa. Pertemuan ini ditutup dengan pertukaran cindera mata yang diserahkan oleh kedua negara.
(Agustina Wulandari )