JAKARTA - Partai Perindo menilai pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB ke-80 sebagai momentum penting kebangkitan diplomasi Indonesia di panggung internasional, khususnya dalam memperjuangkan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka.
Setelah sepuluh tahun absen, Indonesia kembali bersuara tegas di forum dunia. Presiden Prabowo mengajak negara-negara anggota PBB mendukung kemerdekaan Palestina, sejalan dengan amanah konstitusi dan aspirasi rakyat Indonesia.
Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Perindo, Apri Supriyadi, menyebut pidato tersebut menegaskan konsistensi Indonesia memperjuangkan keadilan global. “Presiden Prabowo adalah penyambung lidah rakyat Indonesia di PBB,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Menurut Apri, posisi Indonesia sebagai sponsoring country dalam resolusi pengakuan Palestina memperkuat kredibilitas bangsa di mata dunia. “Indonesia mengajak negara-negara lain melakukan langkah strategis demi tercapainya pengakuan multilateral,” tambahnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa pengakuan negara secara multilateral tidak semudah pengakuan bilateral. Keputusan PBB harus melalui mekanisme resmi dan berpotensi terhambat hak veto Dewan Keamanan.
Merujuk Konvensi Montevideo 1933, sebuah negara harus memenuhi empat syarat: memiliki rakyat, wilayah yang jelas, pemerintahan, serta kemampuan menjalin hubungan luar negeri. Palestina sebenarnya sudah memenuhi syarat tersebut, namun masih terkendala sengketa batas wilayah akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Apri menjelaskan, meski lebih dari dua pertiga anggota PBB mendukung Palestina, hak veto tetap menjadi tantangan. “Hingga kini, dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, hanya Amerika Serikat yang menolak. Rusia, China, Inggris, dan Prancis sudah menyatakan dukungan,” jelasnya.
Karena itu, Apri menilai peran Indonesia sangat strategis. “Presiden Prabowo dengan tegas mengajak negara-negara lain melakukan negosiasi politik dengan Amerika agar pengakuan multilateral Palestina bisa terwujud,” katanya.
Ia menegaskan, sikap Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo di forum dunia mencerminkan keberanian sekaligus komitmen pada perdamaian. Alumni Fakultas Hukum Universitas Jakarta itu berharap Indonesia konsisten memperjuangkan keadilan global demi martabat kemanusiaan.
(Awaludin)