Fadli turut menjelaskan bahwa akulturasi budaya Tiongkok memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Hal tersebut dibuktikan dari artefak dan bukti-bukti sejarah di pelosok Nusantara yang menunjukkan kekayaan budaya Indonesia.
Ia mengharapkan bahwa ragam budaya tersebut bisa menjadi motor penggerak dalam pertumbuhan industri kreatif dan budaya (cultural and creative industry).
Ia menambahkan, “Mudah-mudahan semakin banyak generasi emas kita, termasuk perempuan Tionghoa Indonesia ke depannya yang bisa menjadi duta-duta budaya."
"Saya kira kita harus menjadikan budaya sebagai garda depan. Selain untuk jati diri dan identitas kita, peluang ke depan untuk cultural and creative industry ini akan menjadi semakin tren untuk menjadi driver dan engine di dalam pertumbuhan bangsa,” tuturnya.
Miss Tionghoa Indonesia 2025 merupakan ajang kecantikan (beauty pageant) yang bertujuan untuk menginspirasi, mengedukasi dan membingkai budaya Tionghoa, khususnya pada generasi muda Indonesia.
Terdapat 27 finalis yang datang dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Mengusung tema “Merangkai Budaya, Meraih Masa Depan”, Miss Tionghoa Indonesia 2025 dibagi menjadi tiga kategori umur, yakni cilik (7-12 tahun), remaja (13-16 tahun), dan dewasa (17-27 tahun).