Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hamas dan Israel Mulai Negosiasi, Trump Optimis Kesepakatan Damai Tercapai

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 07 Oktober 2025 |11:53 WIB
Hamas dan Israel Mulai Negosiasi, Trump Optimis Kesepakatan Damai Tercapai
Israel dan Hamas memulai negosiasi perdamaian Gaza. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA – Delegasi Israel dan Hamas memulai negosiasi tidak langsung di Mesir pada Senin (6/10/2025) untuk membahas rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam menghentikan perang di Gaza. Negosiasi hari pertama ini membahas isu-isu kontroversial seperti tuntutan agar Israel mundur dan Hamas melucuti senjata.

Israel dan Hamas sama-sama mendukung prinsip umum rencana Trump yang menyatakan pertempuran akan dihentikan, para sandera dibebaskan, dan bantuan mengalir ke Gaza. Rencana ini juga didukung oleh negara-negara Arab dan Barat.

Trump menyerukan agar negosiasi segera dilakukan menuju kesepakatan akhir, yang menurut Washington merupakan langkah paling dekat kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik dua tahun ini.

Trump, yang memosisikan dirinya sebagai satu-satunya pemimpin dunia yang mampu mencapai perdamaian di Gaza, telah menginvestasikan modal politik besar untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat Israel semakin terisolasi di kancah internasional.

"Saya benar-benar yakin kita akan mencapai kesepakatan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, sebagaimana dilaporkan Reuters. "Kita memiliki peluang sangat bagus untuk kesepakatan yang langgeng."

Namun, kedua pihak masih mencari klarifikasi atas sejumlah detail krusial yang sebelumnya menghambat upaya perdamaian.

Trump mendesak Israel untuk menangguhkan pengeboman di Gaza selama perundingan. Warga Gaza melaporkan Israel telah mengurangi serangan secara signifikan, meski belum berhenti total.

 

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan dalam 24 jam terakhir 19 orang tewas akibat serangan Israel, sekitar sepertiga dari rata-rata korban harian selama beberapa pekan terakhir di tengah serangan besar Israel di Kota Gaza.

Perundingan dilaksanakan di resor Laut Merah, Sharm El Sheikh, dengan delegasi Mesir, AS, dan Qatar hadir sebagai mediator.

Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan perundingan mengatakan sesi pertama berakhir Senin malam dan perundingan dijadwalkan berlanjut Selasa (7/10/2025).

Hamas mengemukakan pendiriannya soal pembebasan sandera dan penarikan Israel dari Gaza, serta menyuarakan kekhawatiran tentang komitmen Israel terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan lengkap pasukan.

Tuntutan paling pelik adalah permintaan Israel agar Hamas melucuti senjata, yang ditolak Hamas kecuali Israel mengakhiri pendudukan dan Palestina berdiri sebagai negara merdeka.

Meskipun Trump ingin kesepakatan cepat, sumber anonim yang mengetahui negosiasi memperkirakan proses ini akan berlangsung beberapa hari.

Batas waktu 72 jam yang ditetapkan Trump untuk pemulangan para sandera kemungkinan sulit dicapai karena beberapa sandera diperkirakan sudah meninggal dan jenazah perlu dikumpulkan dari berbagai tempat.

 

Perundingan ini bertepatan dengan peringatan dua tahun serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251, menjadi hari paling mematikan bagi komunitas Yahudi sejak Holocaust.

Balasan militer Israel telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina dan menyebabkan 2,2 juta warga Gaza kehilangan tempat tinggal serta mengalami kelaparan akibat kerusakan infrastruktur yang luas.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement