Curhat Terakhir Terapis Cantik yang Tewas di Jaksel: Ingin Sukses dan Bikin Mamah Bangga
JAKARTA - Misteri kematian RTA, remaja perempuan berusia 14 tahun yang ditemukan tewas di lahan kosong kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, semakin menimbulkan tanda tanya besar. Di balik kepergiannya yang tragis, tersimpan kisah pilu tentang tekanan kerja dan mimpi seorang anak yang ingin mandiri.
Kakak korban, F, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, sang adik sempat bercerita soal aturan kerja yang memberatkan di tempatnya bekerja sebagai terapis. Menurutnya, RTA mengaku kaget karena perusahaan tempatnya bekerja mewajibkan denda Rp50 juta bagi karyawan yang ingin berhenti.
RTA disebut masih sangat muda dan penuh semangat membuktikan diri. Sejak kecil, ia ingin mandiri dan membuat ibunya bangga, meski harus bekerja jauh dari kampung halaman.
"Dulu sempat dilarang kerja jauh, tapi Dede kekeh. Katanya mau buktiin kalau tanpa ibu pun bisa sukses,” tutur F dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga mengaku tidak menyangka bahwa RTA ternyata bekerja di Jakarta. “Saya kira masih di Indramayu. Baru tahu ternyata sudah pindah ke Pejaten,” tambah F.
Menurut F, sang adik baru bekerja sekitar satu tahun dan belum lama berpindah tempat kerja. “Baru sekitar setahun, bahkan belum genap,” ucapnya.
Sebelumnya, jasad RTA ditemukan pada Kamis (2/10/2025) di sebuah lahan kosong di kawasan Pejaten, Pasar Minggu. Saat ditemukan, korban mengenakan baju abu-abu yang berdebu. Di dekat tubuhnya terdapat kain selendang dan dompet berisi dua ponsel mewah.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban, termasuk kemungkinan adanya unsur kekerasan atau eksploitasi di balik tragedi ini.
(Awaludin)
