JAKARTA - Mesir akan meresmikan Museum Agung Mesir yang terletak di dekat Piramida Giza di tepi Kairo . Fasilitas senilai USD1 miliar ini adalah museum terbesar di dunia yang didedikasikan untuk peradaban kuno Mesir, memamerkan lebih dari 50.000 artefak dan membutuhkan waktu dua dekade untuk menyelesaikannya.
Museum ini akan dibuka untuk umum pada Selasa, (4/11/2025), tetapi para pemimpin dunia akan menghadiri upacara pembukaan pada Sabtu, (1/11/2025) karena keamanan di sekitar ibu kota telah diperketat.
Museum ini telah dibuka untuk kunjungan terbatas selama beberapa tahun terakhir, ditutup untuk persiapan akhir selama dua minggu.
Bangunan utamanya menampilkan fasad kaca segitiga yang menjulang tinggi, meniru piramida di dekatnya, dengan jembatan yang menghubungkan museum dengan berbagai objek wisata kuno.
Ke-12 galeri utamanya, yang dibuka tahun lalu, memamerkan barang-barang antik dari zaman prasejarah hingga era Romawi. Dua aula didedikasikan untuk 5.000 artefak dari Raja Tutankhamun. Koleksi ini akan dipamerkan secara utuh untuk pertama kalinya.
Makam Raja Tut ditemukan oleh arkeolog Inggris Howard Carter pada 1922 di kota Luxor di selatan Mesir.
Pembangunan Museum ini dimulai pada 2005 tetapi terjadi beberapa penundaan karena ketidakstabilan politik.
Pemerintah telah merenovasi area di sekitar museum dan Dataran Tinggi Giza di dekatnya, tempat piramida dan Sphinx berada. Jalan-jalan telah diaspal dan sebuah stasiun metro sedang dibangun.

Bandara Internasional Sphinx juga telah dibuka di sebelah barat Kairo — 40 menit dari museum.
Museum ini merupakan salah satu dari beberapa proyek yang digagas oleh Presiden Abdel-Fattah el-Sissi sejak menjabat pada 2014.
El-Sissi menulis di media sosial bahwa museum ini akan "menyatukan kejeniusan orang Mesir kuno dan kreativitas orang Mesir modern, meningkatkan budaya dan seni dunia dengan sebuah landmark baru yang akan menarik semua orang yang menghargai peradaban dan pengetahuan."
Zahi Hawass, arkeolog ternama Mesir dan mantan menteri barang antik, mengatakan koleksi Tutankhamun adalah mahakarya museum.
"Mengapa museum ini begitu penting, dan semua orang menunggu pembukaannya?" tanyanya, sebagaimana dilansir AP "Karena Tutankhamun."
Koleksinya meliputi tiga ranjang jenazah dan enam kereta perang firaun cilik, singgasana emasnya, sarkofagus berlapis emas, dan topeng pemakamannya, yang terbuat dari emas, kuarsit, lapis lazuli, dan kaca berwarna.
Pemerintah berharap museum ini akan mendorong industri pariwisata negara dan membantu memulihkan perekonomiannya yang terpuruk.
Mesir telah mengalami gejolak politik dan kekerasan selama bertahun-tahun setelah pemberontakan Musim Semi Arab 2011.
Mesir mencatat rekor jumlah wisatawan sekitar 15,7 juta pada tahun 2024, menyumbang sekitar 8% dari PDB negara tersebut, menurut data resmi. Pemerintah menargetkan 30 juta pengunjung setiap tahunnya pada tahun 2032.
(Rahman Asmardika)