Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bobby Nasution Pastikan Tanggul Sei Wampu Langkat Segera Diperbaiki, Antisipasi Banjir Tak Terulang

Agustina Wulandari , Jurnalis-Sabtu, 06 Desember 2025 |23:00 WIB
Bobby Nasution Pastikan Tanggul Sei Wampu Langkat Segera Diperbaiki, Antisipasi Banjir Tak Terulang
Tinjau Posko Air Hitam Langkat: Gubernur Bobby Nasution berdialog langsung dengan warga korban banjir pada Jumat (5/12/2025) malam. (Foto: dok Ist)
A
A
A

​LANGKAT – Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution memastikan tanggul Sungai Sei Wampu di Kabupaten Langkat yang jebol akan segera diperbaiki, sebagai langkah mengantisipasi agar banjir serupa tidak kembali terjadi.

Hal tersebut disampaikan Bobby saat meninjau sekaligus berdialog dengan warga korban banjir di Posko Bencana Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Jumat (5/12/2025) malam. Kepada masyarakat Desa Air Hitam, Bobby menegaskan komitmen Pemprov Sumut untuk mempercepat perbaikan tanggul.

​“Saya pastikan Pemprov Sumut akan segera memperbaiki tanggul yang jebol di desa ini agar banjir tidak terulang kembali,” ujar Bobby.

Bobby juga menyampaikan simpati mendalam kepada warga yang sudah lebih dari satu minggu mengungsi karena rumah mereka masih terendam dan air belum surut. Ia memastikan bantuan logistik dari Pemprov Sumut terus disalurkan kepada seluruh masyarakat terdampak banjir di Langkat.

Camat Gebang Sofyan Tarigan melaporkan kondisi terkini wilayahnya. Menurutnya, banjir melanda enam desa di Kecamatan Gebang, yakni Kelurahan Pekan Gebang, Desa Puluh Manis, Desa Sangga Lima, Desa Dorang, Desa Air Hitam, dan Desa Paya Bengkuang.

Saat ini terdapat enam titik pengungsian, yaitu di Kantor Hutama Karya, Keripik Cinta, Masjid Pasiran, Masjid Paya Bengkuang, Masjid Air Hitam, serta beberapa rumah warga.

“Desa yang masih terendam sampai hari ini adalah Desa Air Hitam dan Desa Paya Bengkuang. Warga dari dua desa ini yang masih mengungsi berjumlah 170 orang,” kata Sofyan.

Ia menambahkan, warga mulai mengungsi sejak 26 November 2025. Sebelumnya, hampir seribu orang mengungsi dari enam desa tersebut, namun sebagian besar telah kembali ke rumah masing-masing seiring surutnya air. Banjir yang terjadi sempat mencapai ketinggian hingga 1,5 meter, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Untuk layanan kesehatan, Sofyan memastikan Pemkab Langkat telah menyiagakan tenaga medis di seluruh titik pengungsian. ​“Petugas kesehatan berjaga 24 jam untuk memantau kondisi warga yang mengungsi. Kami pastikan seluruh pengungsi mendapat perhatian penuh dari pemerintah kabupaten,” tuturnya.

(Agustina Wulandari )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement