JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, pemerintah menargetkan sebanyak 500 unit rumah bagi korban bencana di Sumatera selesai dibangun dalam waktu satu minggu. Pembangunan tersebut merupakan bagian dari total 15.000 unit rumah yang dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Informasi itu disampaikan Seskab Teddy melalui akun media sosial Instagram @sekretariat.kabinet, dikutip pada Jumat (26/12/2025), usai menerima kunjungan Kepala Badan Pengelola (BP) BUMN Dony Oskaria.
Pertemuan antara Seskab Teddy dan Kepala BP BUMN tersebut membahas sejumlah langkah percepatan pemulihan pascabencana, khususnya dukungan serta peran BUMN dalam memulihkan kehidupan masyarakat di wilayah terdampak, termasuk pembangunan rumah hunian.
“Dalam satu minggu pertama, ditargetkan sedikitnya 500 unit rumah telah selesai dibangun dari total 15.000 unit yang dikerjakan BUMN pada Desember ini, selain pembangunan hunian oleh BNPB dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang juga sedang berjalan,” sambungnya.
Selain itu, pertemuan tersebut turut membahas kesiapan infrastruktur telekomunikasi. Base Transceiver Station (BTS) milik BUMN diharapkan dapat segera berfungsi secara optimal guna mendukung aktivitas masyarakat di wilayah terdampak.
Dukungan berkelanjutan dari BUMN juga menjadi salah satu topik pembahasan. “Dukungan berkelanjutan dari BUMN berupa pengiriman puluhan alat berat, tangki air bersih, serta ribuan pekerja, terutama untuk kegiatan pemulihan dan pembersihan di Aceh Tamiang,” ungkapnya.
Agenda strategis lainnya yang dibahas adalah percepatan pemulihan layanan keuangan, dengan target operasional perbankan daerah dapat segera kembali berjalan. Seskab Teddy menegaskan bahwa seluruh unsur pemerintah bergerak cepat dan bekerja bersama masyarakat untuk memulihkan kondisi pascabencana.
“Seluruh unsur pemerintah bekerja secepat mungkin agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal seperti sedia kala. Seluruh kegiatan dilakukan bersama-sama dengan warga yang terus bahu-membahu bersama petugas memulihkan situasi ini,” pungkasnya.
(Awaludin)