Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Baru Berusia 12 Tahun, Pembunuh Bayaran Ditangkap Polisi Setelah Salah Tembak Sasaran

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 27 Desember 2025 |19:35 WIB
Baru Berusia 12 Tahun, Pembunuh Bayaran Ditangkap Polisi Setelah Salah Tembak Sasaran
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA – Polisi Swedia telah menangkap seorang bocah berusia 12 tahun yang dijuluki “Anak Pembunuh” oleh media. Bocah yang namanya tidak disebutkan itu bekerja sebagai pembunuh bayaran dengan upah 250.000 krona (Rp456 juta) untuk menghabisi nyawa seseorang.

Dilansir surat kabar Swedia Expressen, bocah itu dibayar untuk pergi ke Kota Malmö dan membunuh seseorang. Namun, ia justru salah sasaran, menembak seorang pria berusia 21 tahun yang sedang berkumpul dengan beberapa temannya.

Tidak jelas siapa yang memerintahkan pembunuhan itu dan mengapa, tetapi pihak berwenang memiliki alasan untuk percaya bahwa ini bukan pekerjaan pembunuhan pertama anak berusia 12 tahun tersebut.

 

Menurut laporan itu, bocah tersebut ditangkap pada Selasa, 16 Desember, menyusul laporan saksi mata tentang penembakan. Anak di bawah umur itu melarikan diri dari rumah neneknya di kota lain, tempat ia tinggal sejak berusia 7 tahun, dan diyakini telah terlibat dengan geng-geng kekerasan.

Polisi meyakini bahwa target pembunuhan itu adalah penumpang lain di mobil yang sama. Semua penumpang memiliki catatan kriminal, termasuk korban, yang pernah menjalani hukuman penjara lebih dari dua tahun karena perampokan, ancaman terhadap pejabat, dan tuduhan lainnya.

Anak-anak berusia 12 tahun di Swedia sebelumnya telah dicurigai melakukan peledakan, menanam granat tangan, dan menjalankan tugas untuk kelompok kriminal. Namun, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah negara itu seseorang yang begitu muda dicurigai melakukan penembakan mematikan.

“Kita melihat bahwa pelakunya semakin muda. Kita pernah memiliki beberapa pelaku yang sangat muda, terutama dalam aksi dengan granat tangan… Lalu kita berpikir bagaimana hal itu bisa terjadi seperti ini, dan bagaimana kita dapat menghentikan perkembangan ini,” kata Rasem Chebil, petugas yang bertanggung jawab atas penyelidikan di Kepolisian Malmö, kepada wartawan, sebagaimana dilansir Oddity Central.

 

Chebil menambahkan bahwa sebagian besar pelaku kejahatan anak direkrut oleh penjahat profesional melalui media sosial, lalu digunakan untuk melakukan kejahatan serius. Di Swedia, anak-anak di bawah usia 15 tahun tidak dapat dipenjara. Namun, dalam kasus khusus ini, karena beratnya kejahatan, jaksa memutuskan untuk memulai proses pidana terhadap anak di bawah umur tersebut.
 

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement