NUSA DUA - Festival tari perut tingkat Asia yang sudah berlangsung dua hari di Hotel Ayodya Resort, Nusa Dua, Bali, cukup diminati masyarakat. Bahkan pesertanya telah mencapai 230 orang dari berbagai negara.
Para peserta datang mengikuti berbagai workshop, pelatihan tari, talkshow, lomba tari tingkat Asia, pameran dagang, dan malam pertunjukan spektakuler yang bertema Mythos Yunani.
"Delapan belas penari terbaik dari sepuluh negara akan ambil bagian dalam, kompetisi akan digelar malam ini," ujar Direktur Festival Felix Rusli di Nusa Dua, Jumat (26/2/2010).
Salah satu mahaguru yang yang menjadi daya tarik peserta hingga rela datang jauh-jauh ke Bali adalah maestro tari perut kelas dunia asal negeri Paman Sam, Jillian.
Jillian & Belly Dance Evolution adalah nama besar yang melambungkan tarian rakyat Timur Tengah yang pada awalnya, hanya merupakan konsumsi masyarakat biasa, kini menjadi ikon dunia selebriti tingkat atas, terkenal dari Tokyo, Los Angeles hingga Buenos Aires.
"Saat ini, Jillian terbang dari satu negara ke negara lain untuk mempromosikan tarian ini. Beliau baru datang dari Korea dan selesai dari festival di Bali akan langsung menuju Jerman dan beberapa Negara Eropa untuk tujuan yang sama," kata Rusli.
Menurut Felix, warga Amerika maupun Eropa sangat terobsesi dengan perut rata dan kencang. Ketika mereka memahami bahwa tari perut bisa membuat mereka langsing, segera saja tarian ini menjadi trend dunia barat.
"Jillian yang berhasil membawa revolusi ini ke seluruh dunia dan kita sangat beruntung bisa mengajak beliau ke Indonesia mengingat jadwal beliau yang sangat padat," kata Felix.
"Festival tingkat Asia ini akan kembali digelar di Bali tahun depan, karena sambutan yang hangat dari komunitas belly dancer, bukan hanya dari Asia, tapi juga benua Amerika, Afrika dan Eropa," ujar dia .
Dikatalan Felix, hingga kini komunitas belly dancer di Asia mencapai hampir 40 ribu, dan jumlahnya terus meningkat. "Kalau saja tahun depan kita berhasil membawa ke Bali, 10 persen saja dalam even serupa, Bali akan kebanjiran tamu," ucapnya.
Ketua panitia, maestro tari perut Indonesia, Suzanna Tibble, menambahkan event ini merupakan tonggak keberhasilan Indonesia menjadikan event tari perut sebagai magnet guna menarik wisatawan.
"Di Jakarta, jumlah peminat tari perut terus meningkat, sanggar-sanggar tari baru terus bermunculan. Kebanyakan para murid sanggar adalah mereka yang sudah biasa dengan tari salsa atau tango. Mereka menyadari tari perut sebagai jelmaan baru sebuah seni yang sangat pas dengan wanita segala usia," katanya.
(Lamtiur Kristin Natalia Malau)