DENPASAR - Seorang remaja penari rangda di Denpasar, Bali, I Gede NEP (16), tewas tertusuk keris saat membawakan tarian sakral dalam sebuah ritual adat. Petaka itu kini menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga.Â
"Kalau bisa dibayar, kami akan usahakan dengan uang supaya cucu kami kembali," kata Kakek korban, Nyoman Suardana, Minggu (8/2/2021).
Suardana mengaku sangat kehilangan. Apalagi Gede merupakan cucu kesayangannya. "Kami yang punya cucu, yang punya keluarga betul-betul merasa kehilangan," ucapnya.
Baca juga:Â Penari Rangda Tertusuk Keris di Bali, Polisi Konsultasi ke Tokoh Adat
Dia menuturkan, sejak kecil korban sudah punya talenta seni pengembangan tradisi yang luar biasa. Bakat itu dikembangkan di bangku sekolah sebuah SMK di Badung.
Suardana begitu menyayangkan cucunya yang masih di bawah umur diperbolehkan membawakan tari rangda. Seharusnya anak seusia korban belum layak mementaskan tarian sampai setingkat itu karena terlalu berisiko.
Baca juga:Â Aksi Kebal Tusuk Keris saat Menari Rangda, Pelajar di Denpasar Bali Tewas
Saat peristiwa terjadi, pihak keluarga juga tidak mengetahui sama sekali. "Kita tidak tahu masalah dan kronologinya seperti apa," ujar Suardana.Â
Dia meminta sanggar tari bisa memberikan pelajaran yang sesuai dengan kompetensi dan lebih memikirkan keselamatan. Karena banyak anak yang sebaya dengan cucunya belajar tarian seperti itu.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP