Harga 1 Ruang DPR = Pembangunan Listrik Sekampung
JAYAPURA- Dana pembangunan ruang DPR yang mencapai Rp800 juta dinilai tak wajar. Pasalnya dengan anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk pembangunan listrik 75 Kepala Keluarga (KK) atau sekampung di wilayah Papua.
Pembuat Kebijakan Listrik Pedesaan PLN wilayah Papua Hasmar Tarigan mengungkapkan, biaya pembangunan listrik di pedesaan dengan menggunakan mesin diesel maksimal mencapai angka Rp600 juta-Rp700 juta.
Dengan kondisi warga Papua yang 50 persen penduduknya belum menikmati Listrik, maka anggaran tersebut akan sangat membantu satu desa atau kampung menikmati listrik.
“Menurut saya, rencana pembangunan ruang DPR yang mencapai Rp800 juta per ruang itu sangat berlebihan, karena jika dibandingkan dengan kondisi masyarakat Papua yang belum menikmati Listrik, itu sama sekali tak masuk akal,” ujar Hasmar kepada Okezone, Selasa (29/3/2011).
Dia menambahkan, total pembangunan ruang DPR yang mencapai angka fantastis yakni Rp1,14 triliun itu jika dialokasikan ke daerah-daerah misalnya Papua, maka 25 persen dari jumlah penduduk yang belum dialiri listrik akan menikmati listrik.
Tak hanya itu, lanjutnya, jika anggaran itu dikucurkan ke daerah maka tak hanya Listrik tetapi, sektor pendidikan, kesehatan, pertanian dan sektor-sektor lainnya juga akan mengalami kemajuan.
“Di Papua ini permasalahan sangat kompleks, dan jika Listrik sudah dinikmati warga Papua maka dengan sendirinya pendidikan, kesehatan dan lainnya akan mengalami kemajuan. Karena sadar atau tidak listrik merupakan sektor pembangunan yang mendukung kemajuan daripada sektor-sektor lainnya,” tegasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)
