JAKARTA – Anggota Komisi V DPR yang kedapatan menonton video porno saat sidang paripurna, Arifinto, merasa telah menjadi bulan-bulanan media massa akibat kasus tersebut. Karena itu, dia pun memutuskan untuk mundur sebagai wakil rakyat.
“Saya lebih baik mundur daripada jadi bulan-bulanan media massa. Ini memang kenyataan dan media harus mengakui hal ini,” kata Arifinto saat berbincang dengan okezone, Selasa (12/4/2011).
Namun, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini enggan mengambil pusing akibat keputusan mundur tersebut. Arifinto beranggapan kasus yang menimpanya merupakan dinamika perjalanan hidup yang harus dilalui.
“Saya sih santai saja. Awalnya memang stress, tapi alhamdulillah akhirnya saya bisa terima dan santai menyikapi persoalan ini,” tandasnya.
Selepas menjadi anggota DPR, Arifinto mengaku akan kembali menggeluti bisnis percetakan yang lama ditinggalkannya karena menjabat sebagai anggota DPR. Usaha percetakan tersebut menjadi pusat pencaharian Arifinto dalam menafkahi keluarga.
“Saya hanya bisa bisnis percetakan. Seandainya saya bisa bisnis gula saya pasti akan bisnis gula, tapi sayangnya saya tak bisa,” kelakarnya.
Sebagaimana diketahui, perilaku tidak terpuji kembali dipertontonkan anggota DPR. Dalam rapat paripurna pagi tadi, pewarta foto tak sengaja mendapati anggota DPR tengah asyik mengamati gambar porno melalu iPad.
M Irfan, pewarta foto harian Media Indonesia yang cermat mengabadikan tingkah nakal anggota dewan di parlemen Senayan. Dia berhasil menjepret tiga momen yang kesemuanya menunjukkan sang legislator yang diketahui bernama Arifinto (anggota Komisi V DPR) tengah asyik memainkan jari mengganti tiap halaman gambar porno.
Akibatnya, pada Senin 11 April kemarin Arifinto pun secara ksatria mengundurkan diri sebagai anggota DPR dan akan tetap mengabdi sebagai kader PKS.
(TB Ardi Januar)