JAKARTA - Kinerja Kementerian Perhubungan pada 2010 sangat memprihatinkan. Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dari 82 indikator kinerja yang ditetapkan Kementerian Perhubungan pada 2010, sebanyak 59 indikator kinerja (71,59 persen), tidak mencapat target.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi V DPR KH Abdul Hakim Kamis (14/7/2011) dalam keterangan persnya kepada okezone di Jakarta, Jumat (15/7/2011).
Menurut Hakim, salah satu indikator kinerja Kemenhub yang mendapat nilai merah adalah indikator kinerja di bidang keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana serta prasarana transportasi.
Dari pengawasan DPR selama 2010, lanjut Hakim, angka kecelakaan khususnya untuk moda transportasi kereta api dan kapal laut semakin meningkat dengan tingkat fatalitas kecelakaan yang tinggi.
“Belum lagi kemacetan di penyeberangan Merak-Bakauheni yang semakin akut dan menjadi rutinitas menunjukan ketidakmampuan Kemenhub dalam memperbaiki pelayanan transportasi,” ungkapnya.
Hakim menambahkan, Moda transportasi udara juga mendapat rapor merah dari Komisi V. Sepanjang 2010 catatan pelayanan transportasi udara yang menjadi sorotan DPR adalah kacaunya sistem penerbangan Garuda dan maskapai nasional lainnya.
“Tingkat kecelakaan transportasi udara juga mengalami peningkatan dari target hanya 0,27 injured/ 1 juta pnp dan yang terealisasi 0,6 injured/1 juta pnp,” jelas Hakim.
Buruknya kinerja Kemenhub yang diperkuat dengan hasil pemeriksaan BPK, menunjukan kelalaian pemerintah dalam penyelenggaraan transportasi, khususnya transportasi publik.
“Kemenhub masih setengah hati menjalankan paket UU Transportasi. Program roadmap to zero accident yang digadang-gadang pemerintah juga masih sebatas rencana, belum sampai pada aksi konkret. Kinerja Kemenhub masih jauh dari memuaskan,” tandasnya.
(Muhammad Saifullah )